Seperti kita ketahui bersama, keluarga adalah tempat untuk bersosialisasi pertama bagi seorang anak, karena pada dasarnya lingkungan keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama bagi anak untuk mengenal dan belajar tentang lingkungannya. Keluarga adalah lembaga pendidikan informal, namun walau hanya sebagai lemabaga pendidikan informal, peran keluarga sangat penting dalam penanaman dasar- dasar pendidikan pada anak. Keluarga yang dinilai sebagai lembaga pertama dalam pendidikan, adalah tempat pertama anak belajar.
Dalam lingkungan keluarga seorang anak pada umumnya dibesarkan, berawal dari seorang bayi yang belum mengerti dan mengenal tentang sesuatu apapun hingga menjadi seorang anak yang mampu bertindak atas kehendaknya, dan pastinya mulai mengenal lingkungannya. Keluarga sebagai basic atau dasar dari pendidikan, karena dalam keluarga lah pertama kali di ajarkan tentang cara berprilaku dan bertindak, yang nantinya akan berpengaruh pada sikap seorang anak dalam bertindak. Dalam keluarga lah “Character Building” atau yang biasa disebut pedidikan karakter mulai ditanamkan.
Didalam keluarga lah proses sosialisasi pertama dilakukan. Seorang anak yang belum mengetahui apa- apa mulai belajar bersosialisasi melalui keluarganya. Ia akan melihat, mengamati serta mencerna segala informasi yang ia dapatkan dalam keluarga. Bagaimana cara orang tua berkomunikasi, serta bertindak. Segala hal yang terjadi dalam keluarga akan direkam dalam ingatan seorang anak. Disini lah peran orang tua sangat besar dalam menciptakan suasana kondusif dalam rumahnya. Agar anak dapat belajar secara baik sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Didalam keluarga pula mulai ditanamkan pendidikan karakter, untuk membangun sikapdan kepribadian seorang anak. Orang tua yang memperhatikan setiap perkembangan anaknya serta lingkungan keluarga yang sehat, dapat menjadi contoh yang baik bagi seorang anak. Sedari kecil seorang anak diajarkan untuk berprilaku sopan dan santun, menghargai serta menghormati orang lain, terlepas orang lain itu lebih dewasa, ataupun lebih muda. Tentunya sebagai orang tua tidak hanya menasihati anak untuk berprilaku baik, namun harus diwujudkan dalam bentuk sikap atau tindakan, untuk memberikan contoh yang baik. Karena mustahil bagi orang tua yang mengharapkan anaknya berprilaku santun, dapat menghargai serta menghormati orang lain, apabila orang tuanya sendiri tidak memberikan tauladan yang baik.
Akan lebih efektif bila orang tua memberikan tauladan yang baik disetiap tindakannya, dengan harapan agar nantinya dapat menjadi contoh untuk anak- anaknya kelak. Seoarng anak pun akan dapat melihat serta mencerna perilaku orang tuanya. Karena itu ia akan mencontoh seperti apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Segala tindak tanduk sikap yang dilakukan oleh orang tua, akan dilihat oleh anak serta secara otomatis terrekam dalam ingatan sang anak, maka dari itu pentingnya menciptakan lingkungan keluarga yang sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H