Saya tanyakan kepada teman kantor alasan utama berpuasa sunnah senin-kamis yang sering ia lakukan, jawabannya adalah karena berharap pahala Allah SWT. Pertanyaan yang sama saya tujukan kepada teman kantor lainnya yang suka puasa ayyamul bidh (tiap tanggal 13, 14 dan 15 kalender komariah). Jawabannya adalah karena ingin menunjukkan ketaatan atas sunnah Rasulullah, yang notabene ketaqwaan kepada Allah SWT. Jawaban teman lainnya yang sering puasa senin-kamis dan ayyamul bid adalah agar sehat. Saya tanyakan juga kepada tetangga saya yang rajin puasa daud (sehari puasa sehari tidak). Jawabannya adalah ingin mendapatkan ridho Allah SWT.
Berbeda dengan ibadah puasa wajib di bulan Ramadhan, puasa sunnah adalah ibadah puasa yang jika dikerjakan mendapat pahala sedangkan jika tidak dikerjakan tidak berdosa. Ada bermacam-macam puasa sunnah dalam Islam dengan spesifik waktu, fadhilah (keutamaan) dan manfaatnya. Selain yang sudah disebutkan di atas, yang lainnya adalah:
• Puasa Arafah, yaitu puasa sunnah yang dikerjakan pada hari ke-sembilan bulan Dzulhijjah bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji.
• Puasa di sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah
• Puasa Tasu’a adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 9 Muharam
• Puasa Asyura (10 Muharram), yaitu puasa sunnah yang dilakukan pada keesokan hari setelah melakukan puasa sunnah Tasu’a.
• Puasa syawal merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan pada enam hari di bulan syawal
• Puasa Sya’ban, yaitu puasa di bulan Sya’ban, bisa sehari, 3 hari ataupun penuh sebulan.
• Puasa Asyhurul hurum, yaitu puasa sunnah yang dilakukan di bulan-bulan haram, yaitu di bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharrom, dan Rojab
• Puasa bagi pemuda yang belum menikah, puasa sunnah yang dianjurkan kepada setiap pemuda sebagai pengingat diri, terutama yang memiliki syahwat tinggi.
• Dll.
Berikut saya identifikasi keuntungan dan kerugian puasa sunah dengan tambahan dari beberapa sumber.
Keuntungan puasa sunnah:
1. Mendapatkan pahala Allah SWT, sebagai pengurang dosa insyaAllah di akhirat nanti.
2. Meningkatnya ketaatan/ketaqwaan
3. Kesehatan.
Tak hanya orang beriman yang memahami manfaat puasa, banyak ilmuwan non muslim yang telah membuktikan manfaat puasa. “Yang terbaik dari semua obat-obatan adalah beristirahat dan puasa”. (Benjamin Franklin).
Manfaat kesehatan ini bisa di break-down, yaitu: kerja otak menjadi lebih baik, mudah menangkap pelajaran; kerja sistem pencernaan menjadi lebih ringan; kerja ginjal menjadi ringan; menurunkan kadar kolesterol, kadar gula, menurunkan kelebihan berat badan. dll.
Termasuk juga puasa bisa menyembuhkan beberapa penyakit.
4. Hemat, minimal tidak perlu pengeluaran untuk makan siang karyawan di kantor.
5. Doanya insyaAllah lebih mudah terkabul. Selain yang puasa, yang mudah terkabul doanya adalah pemimpin yang adil dan orang yang teraniaya. Teorinya sih, mumpung sedang puasa diperbanyak permohonan/doanya. Silahkan minta apa saja kepada Allah SWT.
6. Efektif waktu, tak usah mempersiapkan/mencari makan siang bagi karyawan kantoran. Selesai melaksanakan shalat zhuhur bisa langsung zikir dan istirahat siang yang cukup.
7. Menambah nafsu makan. Ini terutama untuk orang-orang yang usia 50 tahun ke atas, yang soal makan sudah mulai ogah-ogahan, cenderung malas. Saat berbuka akan menjadi lebih bernafsu.
8. Jika meninggal mendadak, misalnya karena kecelakaan atau takdir Allah lainnya, insyaAllah husnul khotimah, sesui dengan hadist nabi dari Hudzaifah ra:
“Siapa yang menyatakan Laa ilaaha illallah ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan ikrar ini, maka dia masuk surga. Siapa yang berpuasa dengan ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan puasa ini, maka dia masuk surga. Siapa yang sedekah dengan ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan sedekah ini, maka dia masuk surga”. (HR. Ahmad 23324 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
9. Menghapus dosa. Semacam puasa sunnah Asyura (tanggal 10 bulan Suro) mempunyai fadhilah menghapus dosa setahun. Puasa sunnah Arafah menghapuskan dosa 2 tahun, setahun sebelum dan setahun sesudahnya.
10. Berharap masuk surga melalui salah satu pintunya yang bernama “Ar-Rayyan”, yang khusus diperuntukkan bagi orang yang suka puasa.
11. Menahan hawa nafsu. Misalnya tidak menonton gambar, film, video yang tak patut. Mencegah dari berkata/berkomentar yang kurang/tidak bermanfaat, termasuk di media sosial.
12. Dan lainnya bisa ditambahkan….
Kerugian puasa sunnah:
1. Haus. Boleh jadi seseorang bisa menahan lapar namun tidak terhadap haus.
2. Lapar. Makin terasa jika tidak makan sahur.
3. Tidak bisa merokok di siang hari bagi perokok. (Tak masalah bagi bukan perokok).
4. Tidak bisa melakukan hubungan pasutri. Ini sebetulnya juga tak menjadi masalah, bisa disiasati di malam hari, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Diriwayatkan Nabi tak pernah melakukannya di siang hari.
5. Bisa ditambahkan kalau ada...
***
Itulah setidak-tidaknya keuntungan dan kerugian puasa sunnah. Secara teori/nalar harusnya keuntungan yang lebih banyak itu akan dimenangkan atau dipilih, namun nyatanya lebih banyak yang memilih sebaliknya.
Dalam kondisi khusus seseorang tidak perpuasa karena fisik yang lemah akibat usia lanjut atau penyakit. Juga bisa dimaklumi pada kondisi tertentu seseorang tidak puasa alias tidak kuat menahan haus dan lapar, misalnya ketika sedang bepergian, olahraga, kerja fisik, dll. Namun nyatanya dalam kondisi biasa yang tidak ada halangan apa pun tetap saja tidak berpuasa, alias lebih memilih kerugian yang sedikit itu ketimbang keuntungan yang lebih banyak. Kenapa bisa demikian?
Saya tanyakan kepada diri sendiri, jawabannya adalah karena yang ‘sedikit’ itu mengandung hawa nafsu, sedangkan sejujurnya saya masih kesulitan mengalahkan hawa nafsu. Boleh jadi pembaca yang tidak suka puasa sunnah mempunyai alasan lain yang lebih masuk akal. Atau mari kita tanyakan kepada teman-teman yang rajin puasa sunnah, bukan tentang tujuan utama puasa sunnah, melainkan tentang kiat-kiatnya sehingga bisa begitu istiqomah dalam memilih atau berpihak pada yang ‘sedikit’ itu.
=============
(InsyaAllah) SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADHAN.