Mohon tunggu...
WS Thok
WS Thok Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Lahir di Jawa-Timur, besar di Jawa-Tengah, kuliah di DI Yogyakarta, berkeluarga dan tinggal di Jawa-Barat, pernah bekerja di DKI Jakarta. Tak cuma 'nguplek' di Jawa saja, bersama Kompasiana ingin lebih melihat Dunia.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

COB Today

20 November 2011   07:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:26 3409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Salah satu keuntungan bekerja di mana pun tempatnya adalah bertambahnya perbendaharaan kata atau istilah. Jika kita bekerja di peternakan ayam, kita akan mengetahui istilah-istilah peternakan ayam. Jika kita bekerja di perusahaan kereta api, akan mengenal istilah-istilah kereta api. Jika bekerja di industri media, akan mengenal istilah industri media. Selain dari arti kata-kata atau istilah itu, kita juga bisa merasakan ‘atmosfernya’. Demikian juga ketika saya mengenal istilah ‘COB Today’ di kantor kami, sebuah perusahaan kontraktor EPC (Engineering, Procurement and Construction).

Bagi kami ‘COB Today’ ini benar-benar istilah yang istimewa, karena sebelumnya kami memang tidak tahu. kami mengetahuinya kira-kira sejak dua tahun ini, yaitu sejak kami mempunyai perusahaan induk di luar negeri. Kami menerima pemberian atau pelimpahan pekerjaan dari perusahaan induk itu dan harus melaporkan kemajuan (progress)nya. COB Today lengkapnya adalah Close of Business Today. Maksudnya, pekerjaan harus diselesaikan dan diserahkan hari ini. Berikut adalah salah satu isi email dari bos kami di perusahaan induk.

----------------------

Pak WS,

Please provide Man-hours estimate by COB today.

Regards,

KP

----------------------

Permintaan atau instruksi di atas KEBANYAKAN adalah pekerjaan yang sifatnya mendadak atau belum waktunya dikerjakan, sehingga membuat kami kelabakan. Untuk membuat ‘perkiraan kebutuhan jam kerja’ (man-hour estimate) suatu proyek biasanya membutuhkan waktu minimal sehari, sedangkan email di atas datangnya menjelang sore. Pada awalnya kami sangat tersinggung dengan perintah-perintah seperti itu, namun mengingat siapa yang berkuasa (yang punya uang, yang membayar kami), akhirnya menganggap biasa. Semaksimal mungkin menyelesaikan pekerjaan dan mengirimkan hari itu juga, meski harus lembur.

[caption id="attachment_150316" align="aligncenter" width="499" caption="COB Todaaay!!!"][/caption]

COB Today ini juga sebagai latihan mental. Maksudnya, saya harus siap dengan komplain yang pedas, karena biasanya pekerjaan kurang atau tidak sesuai dengan kualitas yang diinginkan. Maklum pekerjaan dilakukan terburu-buru sementara data, informasi atau tenaga tambahan tidak begitu saja mudah didapatkan. Bos tidak mau tahu atau maklum dengan kesulitan yang kami hadapi.

Kemudian saya bandingkan dengan pekerjaan pembantu rumah tangga (PRT) saya. Misalnya, saya minta PRT membuat sayur gudeg yang harus selesai hari ini (COB Today). Memang benar, makan malam di meja tersaji sayur gudeg, namun rasanya tidak sesuai seperti ‘spesifikasi’-nya. Tentu saja saya maklum, karena untuk membuat gudeg yang enak dibutuhkan waktu bisa lebih dari sehari, semakin dipanaskan semakin santan meresap dan semakin enak. Bisa saja saya komplain, namun boleh jadi besok hari PRT saya keluar kerja, karena menganggap saya mengalami ‘kelainan’.

Pekerjaan saya dan PRT sama-sama melayani majikan, hanya saja upahnya yang membedakan. Soal kenyamanan bekerja ternyata pembantu rumah tangga lebih nyaman ketimbang saya. Namun, jika diminta berganti peran, saya kok ya ogah. Jadi itulah konsekuensinya, saya harus siap menerima COB Today, karena dengannya saya bisa membayar pembantu rumah tangga saya.

Ya, saya memang beruntung mendapatkan perbendaraan istilah COB Today, namun repot juga jika keseringan menerima perintah itu, maunya sih COB next week atau COB next month gitu, hehehe… karepe Mbilung! (Depok, 20 November 2011)

———————

Sumber Ilustrasi: http://www.drvincentgreenwood.com/angerp3.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun