Mohon tunggu...
Writerpreneur Indonesia
Writerpreneur Indonesia Mohon Tunggu... -

Akun 'kloningan' ini dibuat sehubungan dengan proyek pembuatan buku berjudul (sementara) "Writerpreneur, Membangun Bisnis Digital dari Menulis" yang bakal diterbitkan Elex Media Komputindo. Tulisan-tulisan senada bisa dilihat di facebook writerpreneurindonesia, blog Writerpreneur Indonesia dan twitter @writerpreneur_i

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Ngeblog: Seberapa Panjang, Berapa Kali dan Apa Saja?

2 Juli 2016   07:39 Diperbarui: 2 Juli 2016   18:18 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngeblog itu seberapa panjang, seberapa sering dan apa saja

Ketika seseorang memutuskan untuk menjadi writerpreneur melalui blog, pertanyaan yang biasa muncul adalah: berapa panjang sebuah tulisan yang dibuat? Seberapa sering seseorang ngeblog? Apa saja yang perlu ditulis?

1) Seberapa panjang?

16rsys-57770dfa927e61820efaa058.jpg
16rsys-57770dfa927e61820efaa058.jpg

Di blog, tak ada aturan khusus berapa panjang Anda harus menulis. Panjang pendek sebuah tulisan tergantung topik yang dibahas. Ada topik tertentu yang bisa dibahas tuntas pada kisaran 300 hingga 400 kata. Namun ada juga tulisan yang memerlukan analisa dan pembahasan mendalam, yang memerlukan 1000, 2000 hingga 4000 kata.

Biasanya, tulisan yang panjangnya relatif normal berada pada kisaran 350 hingga 750 kata. Tulisan di bawah 350 kata dianggap pendek, dan di atas 750 kata tergolong panjang.

Dewasa ini, ada beberapa tipe pengunjung blog. Ada yang mengunjungi blog sekedar mengisi waktu, di sela-sela kegiatan lain seperti ketika terjebak macet, saat makan siang, antrian di bank, sela-sela pekerjaan kantor, dan sebagainya. Tipe seperti ini menurut Jacob Nielson dalam penelitiannya, sekitar 79% hanya melakukan "scan" pada tulisan, dan tidak membaca. Pengunjung tipe ini hanya membaca sekitar 20 persen dari konten dan hanya menghabiskan kurang dari 15 detik untuk membaca. Pengunjung tipe ini lebih menyukai membaca tulisan yang singkat dan padat, tanpa pembahasan yang detil.

Di pihak lain, ada juga pengunjung yang lebih menyukai tulisan yang dibuat dengan pembahasan yang mendalam, detil dan komprehensif. Pengunjung seperti ini lebih menyukai tulisan yang lebih panjang.

Terkait tulisan panjang, situs Hubspot pernah meneliti lebih dari 6000 tulisan yang mereka buat. Mereka menyimpulkan, tulisan dengan jumlah kata lebih dari 2000 mendapat trafik organik (pengunjung yang datang melalui mesin pencari) yang lebih banyak, juga lebih banyak di-share ke sosmed. 

Situs Buzzsumo yang meneliti 1 juta artikel juga menyimpulkan hal yang sama. Tulisan yang jumlah kata lebih banyak cenderung lebih banyak di-share.

Hasil pencarian di Google juga memperlihatkan kalau posisi 10 besar rata-rata diisi oleh tulisan yang panjang. Pengunjung biasanya ingin mendapatkan jawaban yang spesifik dari pertanyaannya, dan itu dimungkinkan dengan tulisan yang panjang.

Namun tentu saja bukan berarti Anda harus memaksakan diri dengan menulis yang panjang dengan sengaja bertele-tele dan mengulang-ulang apa yang sudah dibahas sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun