Anda sudah punya blog dan ingin menjadi writerpreneur. Lalu, topik apa yang akan ditulis?
Karena blog yang dibuat dimaksudkan menjadi bisnis untuk jangka panjang, tentu Anda harus punya energi yang cukup dan stamina yang prima.
Bagaimana caranya supaya Anda punya energi dan stamina yang cukup untuk mengelola blog selama bertahun-tahun? Bagaimana caranya supaya Anda tetap punya semangat untuk menulis di blog setiap hari?
Ada dua pendekatan yang bisa Anda lakukan. Pertama, tulis topik yang Anda sukai. Jika menyukai sesuatu, Anda otomatis akan mengikuti perkembangan terbaru terkait topik itu. Anda punya bahan dari berbagai segi untuk diolah menjadi tulisan.
Di dunia blogging, banyak blogger yang memaksakan diri menulis topik yang tidak disukai semata karena topik itu punya banyak iklan. Untuk sesekali mungkin tidak masalah. Namun untuk menulis topik itu dalam jangka panjang, akan terasa sebagai siksaan. Anda menulis karena terpaksa, dan itu akan nampak pada tulisan. Konten akan terasa datar dan kering.
Jika menulis topik yang disukai, kegairahan dan antusiasme Anda akan muncul dalam tulisan, dan pembaca akan merasakannya.
Contoh kasus di Kompasiana
Di Kompasiana ada Kompasianer yang punya ketertarikan soal bahasa, terutama Bahasa Inggris, yakni Gustaaf Kusno.
Tulisan dibuat pak Gustaaf dengan ringan namun mudah dipahami. Tulisan di lapak itu sarat dengan pelajaran praktis yang sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin memperdalam Bahasa Inggris. Minat berbahasa yang ditekuni pak Gustaaf pada akhirnya bermanfaat bagi pembaca. Pak Gustaaf bahkan sudah menulis buku yang materinya diambil dari tulisan di lapaknya.
Di Kompasiana juga ada perempuan yang punya minat dan ketertarikan yang sangat besar pada MotoGP. Ini menarik karena rata-rata penggemar olahraga otomotif adalah kaum pria. Karena kerap menulis soal MotoGP-terutama yang menyangkut idolanya Valentino Rossi, Kompasianer ini, mbak Yayat, dianggap sebagai penulis yang ahli soal MotoGP.Â