Mohon tunggu...
Wahyu Riska Elsa Pratiwi
Wahyu Riska Elsa Pratiwi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

A student university in Maulana Malik Ibrahim(MMI)State Islamic University Malang take a Psychology.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bohong (Mahasiswa S1 Tidak Bisa Apa-Apa);Magang Sebelum Waktunya

3 Desember 2014   16:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:09 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14175742552030107936

Sudah semester tiga dan sebentar lagi kenaika semester empat. Cepat sekali rasanya waktu berlalu. Rutinitas sebagai mahasiswa ternyata berbeda jauh dengan di SMA jauh lebih menggairahkan.Kami tidak ditantang dengan tugas-tugas di buku mata kuliah. Mata kuliah ku sehari-hari hanya membahas satu subjek yang unik yaitu MANUSIA. Sebagai mahasiswa Psikologi yang tengah menempuh S1 rasanya saya sangat bersyukur sekali diberi banyak kesempatan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Acap kali kegiatan yang saya ikuti membuat saya akhirnya mengetahui bagaimana psikologi bekerja dalam kehidupan sehaari-hari. Kegiatan di fakultas psikologi yaitu LSO (Lembaga Semi Otonom) OASIS yang saya ikuti membuat saya dan beberapa teman diberi kesempatan untuk bekerja sama dan mengunjungi satu sekolah dengan mengadakan kegiatan One Day Counselling. Sebelumnya apa itu konselling? Konselling adalah proses pemberian bantuan berian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut konselor/pembimbing) kepada individu yang mengalami suatu masalah (disebut klien) yang bertujuan untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh klien. Beberapa teman berhadapan dengan anak-anak SMP, ada juga yang berhadapan dengan anak SMK dan SMA. Masalah yang muncul kendati beragam namun bermuara pada satu hal kenakalan remaja, ketidaktahuan akan minat dan bakat mereka dan pengaruh lingkungan pada pribadi mereka. Cerita teman kepada saya yang menghadapi anak SMP "Memberikan penjelasan kepada mereka memang tidak mudah, tantangannya karena kami tidak bisa menyampaikan teori-teori psikologi. Padahal masalah mereka sangat relevan dengan teori psikologi. Jawaban dan penyampaian yang sederhana serta perhatian kami saat mendengarkan mereka bercerita adalah apa yang berusaha kami lakukan dalam sesi konselling di sekolah tersebut. Itu membuat mereka menjadi lebih terbuka dan kami pun menjadi lekat". Saya menjadi tidak sabar untuk segera datang ke sekolah yang sudah saya dan beberapa teman kelompok saya tuju yaitu di MAN 2 Batu. Kami akan melaksanakan One Day Counselling di Awal tahun 2015 tepatnya di bulan Januari. Karena masalah jadwal yang bentrok dengan UAS di sekolah mereka dan kampus kami maka kami pun mengurungkan niat untuk #geraklebihcepat dalam agenda OASIS ini, namun dengan begini kami memiliki waktu lebih untuk terus belajar menggali potensi dan terus belajar menghadapi klien dengan mempelajari masalah-masalah terkait kenakalan remaja pada masa kini dan kurikulum 13 yang tengah dijalankan oleh Departemen Pendidikan pada seluruh sekolah tingkat menengah atas (SMA) dan MAN.

Cari kami dalam  menggali potensi diri adalah dengan menjadi lebih percaya diri daripada sebelumnya. Kami dalam melaksanakan One Day Counselling nanti akan bertemu dengan murid-murid yang belum kami kenal sebelumnya. Kepercayaan diri ini akan kami kembangkan terus. Kepercayaan diri sejati senantiasa bersumber dari hati nurani. Berawal dari tekap pada diri sendiri untuk bisa melakukan proses konselling dengan baik. Kemudian membina diri sendiri untuk bisa memahami klien. Kemudian mengatasi masalah-masalah yang ada dalam diri kami sendiri dulu. Karena seorang calon konselor yang bermasalah dengan masalahnya sendiri tentu akan kesulitan menangani masalah orang lain.

Walaupun aku masih menempuh jenjang S1 namun aku percaya mahasiswa S1 bisa melakukan apa saja. Ia mampu memberikan kontribusi nyata pada masyarakat dalam berbagai bidang, entah pendidikan, politik, kesehatan, budaya dll.
Memang One Day Counselling ini masih rencana. Namun bukannya rencana memang harus disiapkan dengan matang untuk masa depan yang lebih baik? Dan saatnya kita bergerak dari sekarang, dari diri kita sendiri dengan memperbaiki kualitas diri kita kemudian memperbaiki kualitas lingkungan dan orang di sekitar kita. Sebagaimana saya dan rekan-rekan saya yang rela menggunakan uang saku bulanan kami untuk pergi ke acara KOMPASIANIVAl yang dilaksanakan di Jakarta. Kenapa harus jauh-jauh dari Malang ke Jakarta? Karena kami ingin belajar menulis dengan lebih baik lagi daripada sebelumnya. Karena kami ingin berkumpul dengan para kompasianer, orang-orang yang sukses agar virus kesuksesan dan semangat itu menjalar ke dalam diri kami.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun