Konon cerita dari para leluhur Desa Tajug,kata Tajug berarti Langgar atau dalam bahasa baku Mushola yang berarti tempat untuk melaksanakan sholat. Zaman dahulu ada seorang kyai atau tokoh penyiar agama Islam yang berhenti sejenak untuk melaksanakan sholat di daerah tersebut,sehingga dinamakan Desa Tajug. Beberapa yang terkenal di Desa Tajug ada "Sumur Gowok". Di Desa Tajug tepatnya di Dusun Sawangan sumur keramat ini menjadi sumber air minum bagi warga sekitar.
Narasumber menyebutkan bahwa masuknya Islam di Desa Tajug Dusun Sawangan berasal dari Sumur Gowok. Singkat cerita setibanya Syekh Jambu Karang berada di Cahyana tepatnya di Desa Grantung didatangi oleh Syekh Maulana Maghribi,akhirnya di sana kedua tokoh Islam itu berziarah untuk berdoa meminta agar Syekh Jambu Karang bisa masuk Islam. Tetapi rupa-rupanya terjadi pertengkaran sampai beradu kesaktian yang akhirnya Syekh Jambu Karang menyerah dan di Islamkan.
Sewaktu Syekh Jambu Karang di Islamkan ajudan dari Maulana Maghribi yaitu Haji Datuk diperintahkan ke Mekkah,untuk mengambil air Zamzam yang akan digunakan untuk mensucikan atau mengislamkan Syekh Jambu Karang.
Setelah kembalinya dari Mekkah air Zamzam itu menurut ceritanya di perjalanan tumpah ke sumur dan sumur itulah yang sekarang dinamakan Sumur Gowok. Oleh sebab itu Sumur Gowok dikeramatkan oleh masyarakat setempat.
desa sebelah juga ikut memanfaatkannya. Sumber air di Sumur Gowok juga tidak pernah kering walau musim kemarau.
Sampai saat ini Sumur Gowok dijadikan sumber air bersih warga setempat. Air digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya warga sekitar Sumur Gowok saja yang memanfaatkan airnya,tetapi masyarakat dariUntuk melestarikan Sumur Gowok dibangunlah Mushola. Mushola itu dibangun tepat di samping Sumur Gowok. Didalam Sumur Gowok juga terdapat banyak ikan. Dan menurut cerita ikan-ikan tersebut tidak boleh diambil oleh warga sekitar.
Itulah cerita singkat dari Sumur Gowok di Desa Tajug Dusun Sawangan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H