Mohon tunggu...
Mardigu Wowiek Prasantyo
Mardigu Wowiek Prasantyo Mohon Tunggu... -

Pembisnis Diehard Enterpeuner, Amateur writer, Psychology antusias, Pakar mikroexpresi, Pengamat Intelegent, Pengamat Terorisme.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

“Sepandai-pandainya Orang yang Multi-Talent, Masih Kalah Sama Orang yang Multi-Face ( Muka Dua)”

25 Februari 2016   13:20 Diperbarui: 25 Februari 2016   14:03 2693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Gubraaak!!! Saya bertiga yang paling dekat dengan bantingan buku tersebut sampai kaget. Pastinnya 30 orang di depan saya juga kaget, Suara keras sekali dan lalu dia bicara dengan nada ngak kalah keras ( catatan, dia tidak pernah begini sebelumnya)..dari tadi saya mendengar kalian berbicara keras, kasar dan provokatif terhadap orang yang namanya wowiek, si asshole ini (dia menunjuk muka saya).

Kamu semua baru di tekan sebulan sudah banci semua, manja semua..saya dulu 2 tahun sama dia…tiap hariu jam 8 sudah denger ocehan dan omelannya, pulang jam 11 malam baru bisa dan jam 7.30 sudah dikantor lagi terus menerus selama 2 tahun. Apa gw ngak gila di bawah dia! Gila, marah kesal..sama seperti kalian, tapi saya tidak mengeluh!..ini sekarang saya jadi begini, dan ini (dia menunjuk satu direksi) adalah hasil makian, tekanan asshole wowiek!!!

Kalau kalian tidak setuju dengan tindakannya…sebaiknya aklain resign saat ini juga, hari ini juga. Tapi kalau kalian disini…ikuti dia. Katanyua sambil menunjuk ke saya. suasana jadi terbalik, saya yang kikuk sekarang. Dan ketiga puluh orang di hadapan saya ekspresi wajahnya berubah. Yang tadinya merah marah dan percaya diri, menjadi diam, dan pucat.

Suasana hening seketika. Sampai terdengar suara komisaris yang santun berkata, ok, pertemuan selesai, kami ber empat akan melanjutkan meeting lagi. Kalian boleh keluar.

Satu-satu antrian keluar ruangan. Tinggal kami berempat. Tak lama kemudian, 3 tangan menggulurkan kesaya. Terima kasih mas, kehadiran anda memang untuk itu, “bad cops”..tapi setelah kami timbang-timbang..mas juga harus berubah, kekerasan juga kali ya mas apa yang mas wowiek lakukan. Mas bisa berubahkan? Kalimat santun dari 3 sahabat saya jabat erat.

Dan saya berkata..maaf ya apa yang saya lakukan dulu..kayaknya kalaian merasakan hal yang lebih keras lagi ya di banding mereka. Tapi kalian melakukan saat ini ribuan kali lebih baik dari saya. saya akui performa ketiga sahabat itu habit sekali. Yang saat ini, 16 tahun kemudian ketiganya masih bersama, dengan jalan hidup yang akan mereka tempuh kedepan berlainan namun saling dukung. Bravo!! ‪#‎may‬ peace be upon us

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun