Mohon tunggu...
Wothson Sinaga
Wothson Sinaga Mohon Tunggu... profesional -

..just an ordinary man. try to be humble n make positive things arround.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Roti Ganda Dibakar

17 Februari 2012   12:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:32 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13294823311665827838

sumber gambar : google.com

“aku da sampe di rumah ni, ntar jemput ya rogannya.” Pesan teks dari seorang teman tadi malam yang memberitahu bahwa roti ganda pesananku udah bisa diambil di kontrakannya.

Memang uda cukup lama pengen makan rogan, apa lagi dengan selainya yang khas...hmmm, nyummy. Itulah sebabnya kepada seorang teman aku menitip kalau-kalau kembali supaya jangan lupa membawa rogan tersebut.

“aku da di depan rumahmu nih, buruan keluar.” Kataku.

Beberapa saat kemudian dia keluar dengan bungkusan plastik putih berisi satu loaf roti ganda yang sudah di slice dan terpisah dengan selai manisnya.

“thanks ya, wah...ternyata kau bawa juga ni roti.” Kataku sambil memasukkan bungkusan tersebut ke dalam tas selempang yang sengaja ku pakai agar tidak terlalu kontras cuma pakai plastik.

“hmm...tapi kenapa lama tadi balas smsku? Padahal ada kian yang mau ku tanya sama mu.” Tanyaku lagi.

“iya, emang apa kian?” balasnya.

“Cuma mau tanya doank, kau ada dapat kado gak v’day nih?” (karna statsnya di FB pada kelabu melulu)

“kalau belum ada dapet bingkisan, nih aku mau kasih kian biar agak cerah dikit kelabumu”, kataku sambil menyodorkan sebuah kotak dengan bingkisan koran.

Memang aku gak punya maksud apa-apa selain berbagi senyum keceriaan kepada orang-orang sekitar. Setelah itu aku kembali ke rumah, rogan pun langsung dihajar. Bersama adik yang tinggal serumah kami menyantap roti tersebut semampu kami, hingga sisa beberapa potong. Benar-benar sebuah kenikmatan bersama.

Sore tadi pulang dari kerja, perut sudah keroncongan. Teringat masih ada sisa beberapa potong dari rogan yang belum habis tadi malam. Aku bergegas nyalain gas dan buat frying pan diatasnya dengan sedikit margarin. Dengan olesan selai manisnya aku bakar rogan tersebut, yah..mencoba sesuatu yang beda dikitlah sore ini.

“ku coba dikit dulu, agak sedikit krenyes juga”, pikirku.

Aroma margarin berpadu dengan aroma roti yang gurih dengan selainya yang manis membuat kenikmatan tersendiri untuk tetap menyantap rogan tersebut.

“benar-benar sebuah kebaikan, sore yang nikmat”, kataku sambil kembali menikmati sisa rogan bakar yang masih di tanganku.

*rogan : roti ganda, roti khas pematang siantar.

*lebih nikmat jika dimakan bersama secangkir teh dan duduk dibelakakang rumah yang memiliki pemandangan langit yang cerah dan sedikit alunan musik yang indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun