Mohon tunggu...
woro endahcahyani
woro endahcahyani Mohon Tunggu... Guru - guru

saya seorang guru di sebuah smk mempunyai hobi tentang k-pop yang sedang tren saat ini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Efektivitas T-pack dan Media Augmented Reality untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Abstrak dalam Mata Pelajaran Biologi

21 November 2022   14:47 Diperbarui: 21 November 2022   15:15 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Proses pengajaran dalam dunia pendidikan mulai dari tingkat anak-anak sampai ke tingkat dewasa dari berbagai jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA serta universitas sangat membutuhkan media pembelajaran sebagai bentuk transfer ilmu dan konsep dari suatu materi baik yang bersifat konseptual maupun abstraksi. Kegiatan pembelajaran akan lebih berfokus dan menyenangkan bagi siswa jika guru dapat mengaitkan materi dan konsep yang bersifat abstrak dapat di sajikan dalam bentuk konstekstual sehingga memudahkan siswa untuk memahami konsep materi. Adapun penerapan media yang digunakan dapat mengikuti era transformasi digitalisasi yaitu adanya unsur T-pack dalam pengembangan media pembelajaran.

Pembelajaran dalam lingkup pendidikan formal berperan penting memberikan kebutuhan pembelajaran pada peserta didik  melalui proses pembelajaran off line maupun on line. Hal ini berkaitan dengan adanya pandemi covid sehingga kelancaran proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan proses blended learning. Berkaitan dengan hal ini pembelajaran blended learning yaitu pembelajaran dengan tatap muka secara langsung dan tidak langsung. Proses pembelajaran langsung dapat dilakukan oleh guru dan peserta didik didalam kelas, tetapi pembelajaran tidak langsung dapat dilakukan diluar pembelajaran dengan berbagai macam platform media pembelajaran yang banyak diakses melalui aplikasi google tanpa harus menguduh terlebih dahulu seperti google classroom, google form, quizziz dan lain sebagainya. Proses pembelajaran baik secara off line maupun on line tersebut menerapkan konsep T-Pack sehingga antara guru dan murid masih terjalin komunikasi. Pembelajaran berjalan tapa harus tatap muka secara langsung dengan mengakses melalui smartphone.

TPACK merupakan perpaduan kata dari technological pedagogical content knowledge .TPACK adalah pengetahuan tentang pentingnya integrasi antara teknologi dan paedagogik dalam pengembangan konten di dunia pendidikan. Komponen T-pack terdiri atas tiga komponen yaitu teknologi, paedagogik, dan kreativitas. Ketiga komponen ini tidak bisa dilepaskan satu sama lain. Adanya teknologi dalam pembelajaran diharapkan mampu berkolaborasi dengan ranah paedagogik guru untuk menghasilkan konten pembelajaran yang efektif bagi peserta didik. (Koehler dan Mishra : 2009).

Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa untuk belajar. (Arsyad 2015:10). Perpaduan T-Pack dan penggunaan media augmented reality merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dikelas untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi pelajaran yang bersifat abstrak sehingga memudahkan guru untuk menyampaikan konsep-konsep materi. Augmented  reality dalam media pembelajaran digunakan untuk  merekonstruksi  objek nyata   yang  tidak  dapat  dilihat  dengan  mata telanjang seperti bakteri dan virus.

Augmented Reality adalah teknologi yang menggabungkan obyek-obyek maya yang ada dan dihasilkan (generated) oleh komputer dengan benda benda yang ada di dunia nyata sekitar kita, dan dalam waktu yang nyata. (Azuma : 2007). Augmented reality sendiri merupakan teknologi yang muncul dan memberikan pandangan langsung tentang dunia nyata dilengkapi dengan materi yang dihasilkan oleh komputer dalam bentuk multimedia gambar komputer (CGI) dimana permukaan fisik adalah fungsi inti dari augmented reality. Seluruh siklus pengembangan aplikasi Augmented Reality bertujuan untuk  pembelajaran yang dilakukan di Unity 3D menggunakan teknologi Unity dan Vuforia oleh Qualcomm yang merupakan alat utama saat ini. Secara khusus, Vuforia – Augmented reality dan Perangkat Pengembangan Perangkat Lunak (AR-SDK) v.4.2 masih sangat banyak digunakan untuk menyediakan ekstensi pada Unity 3D yang dapat melakukan cross dukungan platform.

Pembelajaran pada mata pelajaran biologi terdapat banyak materi yang bersifat abstrak sehingga membutuhkan media yang dapat digunakan untuk memudahkan siswa mengenal konsep materi secara nyata. Penggunaan media pembelajaran augmented reality sekarang banyak dikembangkan oleh para guru dengan membuat konten pembelajaran secara on line pada platform youtube sehingga peserta didik dapat mengunduh atau mengunjungi channel youtube dengan link yang dibagikan oleh guru melalui gadget peserta didik. Penggunaan augmented reality yang bersifat nyata atau dalam bahasa pendidikan bersifat konstektual hal ini berpengaruh terhadap tingkat pemahaman siswa setelah mempelajari materi abstrak dari berbagai platform media pendidikan.

Materi abstrak pada mata pelajaran biologi banyak menimbulkan miskonsepsi sehingga diperlukan adanya media yang mendukung penguasaan konsep tersebut. Dalam hal ini augmented reality berperan sangat besar dalam proses belajar mengajar. Pada pihak guru media AR memudahkan guru untuk memberikan gambaran nyata materi abstrak. Pada pihak murid proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan memudahkan penguasaan konsep sehingga meminimalisirkan miskonsepsi suatu materi. Selain itu, augmented reality yang digunakan dalam media pembelajaran biologi memberikan penyegaran bagi murid dalam proses pembelajaran karena banyak menampilkan gambar animasi yang menarik untuk dipelajari.

Merujuk pada penelitian yang telah dilakukan oleh  Aripin dan Suryaningsih (2019), yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Biologi Menggunakan Teknologi Augmented Reality (AR) Berbasis Android pada Konsep Sistem Saraf yang dilakukan pada siswa kelas XI SMAN I Kadipaten Kabupaten Majalengka dengan subjek penelitian sebanyak 21 siswa menunjukkan  penggunaan media augmented reality dalam pembelajaran Biologi konsep sistem saraf yang dikembangkan tergolong efektif dalam membantu siswa memahami materi konsep sistem saraf. Tingkat keefektifan dapat dilihat dari hasil pre test dan post test siswa dengan pencapaian ketuntasan belajar siswa sebesar 76%.

Berdasarkan rujukan penelitian kedua yang telah dilakukan oleh Mauludin, R., Sukamto, A. S., & Muhardi, H. (2017) berjudul Augmented Reality Sebagai Media Pembelajaran Sistem Pencernaan pada Manusia dalam Mata Pelajaran Biologi yang dilakukan di SMAN 1 Pontianak menunjukkan persentase kenaikan nilai dari Pre Test ke Post Test sebesar 24,8% menggunakan aplikasi augmented reality Pencernaan. Selain hasil pre test dan post, pengujian  kompatibilitas aplikasi yang dilakukan pada penelitian tersebut menunjukkan  hasil bahwa aplikasi dapat dijalankan pada perangkat smartphone Android dengan sistem operasi versi 4.2.0 (Jelly Beans) hingga versi 7.0 (Nougat) yang diimplementasikan melalui pengaturan pada Game Engine Unity.

Merujuk dari sumber penelitian yang telah dilakukan oleh Aripin dan Suryaningsih (2019), yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Biologi Menggunakan Teknologi Augmented Reality (AR) Berbasis Android pada Konsep Sistem Saraf yang dilakukan pada siswa kelas XI SMAN I Kadipaten Kabupaten Majalengka dan Mauludin, R., Sukamto, A. S., & Muhardi, H. (2017) berjudul Augmented Reality Sebagai Media Pembelajaran Sistem Pencernaan pada Manusia dalam Mata Pelajaran Biologi yang dilakukan di SMAN 1 Pontianak penggunaan aplikasi augmented reality memberikan hasil yang efektif digunakan sebagai media pembelajaran yang bersifat abstrak untuk memberikan pemahaman konsep yang bersifat abstrak karena memberikan pengaruh yang sangat besar untuk memotivasi siswa secara tidak langsung untuk menciptakan suasana belajar mandiri dan fleksibilitas dalam pemakaian media yang dapat dilihat melalui gadget secara personal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun