Mohon tunggu...
wong plaju
wong plaju Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

mencoba belajar menuliskan apa yang ada di antara dua telinga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Walau tak sopan, jariku tetap menjamahnya

23 Oktober 2010   14:13 Diperbarui: 3 Juni 2024   10:27 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tak perduli orang yang lihat, Aku tak peduli di bilang gak sopan, dan tak punya Etika, Tapi Jariku terus menjamahnya menikmati setiap lekuk posturnya, Bulu-bulu pendek rimbun tumbuh di sekitar lubang itu. Nafasku mulai tersendak ketika tanganku mencapainya Oh nikmatnya... kucabut tanganku dari lubang itu Sebuah benda kecil sepintil telah menempel di jariku kenyal, hijau kehitaman......Upil. [caption id="" align="aligncenter" width="360" caption="Google doc"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun