Berbagai macam pertemuan penting dalam dua minggu yang lalu, membuat keinginan itu makin kuat untuk segera menulis sesuatu yang sangat mengusik pikiranku. Awalnya adalah sebuah diskusi ringan dengan komunitas entrepreneur banjarnegera ( BEC = Banjarnegara Enterpreneur Community ) yang terjadi pada hari minggu, 30 Januari 2011, di Banyoe Wong Rafting Banjarnegara. Diskusi menjadi sangat tajam ketika beberapa teman menyoroti arti penting sebuah pembaharuan yang harus di awali dengan merubah mindset atau pola pikir terlebih dahulu. Ada banyak teman yang menghendaki sebuah kesuksesan dengan berbagaimacam cara dan juga metode. Tentunya parameter kesuksesan itu sendiri juga berbeda satu dengan lainnya. Tetapi kita sepakat bahwa apa yang harus di lakukan pertama kali jika kita menghendaki sebuah kesuksesan? Merubah pola pikir adalah sebuah keharusan. Bahwa SUKSES adalah HAK atas semua orang yang hidup di dunia ini tanpa terkecuali dan tanpa pandang bulu. Minggu , 06 Februari 2011, saya bersama tim adhok kebangkitan pemuda Banjarnegara, bertemu dengan salah satu tokoh motivator nasional yakni Mr. Amir Faisal. Beliau adalah Mindset Educator, International Certified On NLP Practitioner, Penulis Gramedia Group, Senior Partner For Leadership Program Premysis Consulting dan Anggota Dewan Pakar Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia ( PPSDMI ) Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Kami bertemu di Hotel Surya Yudha Sport Center Banjarnegara, pasca event yang di gelar oleh Santara Consulting dengan judul event Parenting Education. Mediator kami adalah saudara UUNG, dedengkot Santara Consulting. Kami bertemu dalam suasana yang santai namun demikian pembicaraan kami sangat kental dengan makna. Dalam pertemuan tersebut, pembicaraan mengenai arti penting membangun mental yang kuat sebagai seorang pemenang juga menjadi topik pembicaraan yang sangat hangat dan atusias hingga waktu terasa begitu cepat berlalu. Saya lihat arloji di tangan saya sudah menunjukan pukul 00.15 Wib, dan akhirnya kita harus segera menyudahi pertemuan. Sabtu, 12 Februari 2011, saya bersama jajaran Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia – Banjarnegara dan beberapa aktifis Blogger serta perwakilan dari komunitas Entrepreneur Banjarnegara, beraudiensi dengan perwakilan DPRD Kabupatan Banjarnegara. Pertemuan dimulai tepat pukul 14.00 WIB di ruang siding DPRD Banjarnegara. Hadir sebagai perwakilan DPRD diantaranya adalah ketua DPD PDIP Banjarnegara, Ketua DPD P3 Banjarnegara dan juga Ketua DPRD Banjarnegara yang dalam hal ini adalah ketua DPW PAN Jawa Tengah, sebut saja namanya Mas IKIS. Dalam diskusi yang cukup santae, terbahas juga tentang persoalan mental dan juga mindset sebagai suatu hal yang sangat penting untuk segera di benahi dalam peri kehidupan kita saat ini dan yang akan datang jika kita semua menghendaki sebuah kebangkitan dan juga kesuksesan. Ketiga moment tersebut menyadarkan saya akan arti penting sebuah kalimat yang saya taruh sebagai judul artikel ini, yakni THE WINNING ATTITUDE. Mengapa kalimat tersebut saya jadikan sebagai judul dalam artikel ini? Sebab saya menyadari bahwa kebanyakan kita tidak menyadari bahwa semua orang dan atau semua manusia yang terlahir di dunia ini pada dasarnya telah terbukti sebagai seorang pemenang. Dan SUKSES adalah Hak setiap individu sebagai manusia. Sedikit melirik pada pembelajaran Tasawuf dasar, bahwa sejak 3000 tahun yang lalu, ketika RUH masih berada di alam Luhfulmahfud, sebelum RUH manusia ditiupkan kejanin, didalam Rahim atau kandungan sang Ibu. Tuhan Alloh SWT, telah menyelaksi dari jutaan bahkan milyaran RUH yang ada, yang Tuhan Alloh SWT sendiri ciptakan. Tuhan Alloh SWT, bertanya “ Siapakah diantara kalian yang mau bersaki bahwa tiada Tuhan selain Alloh dan Muhammad SAW adalah Rasul utusan Alloh SWT, maka kalianlah para pemenang ditahap awal yang berhak untuk lahir ke dunia nantinya”. Dengan kata lain, bahwa, jika kita semua hari ini masih hidup, maupun yang sudah meninggal sekalipun, itu artinya kita telah terlahir di dunia. Dan ini artinya kitalah para pemenang sebagaimana Tuhan Alloh SWT sampaikan dalam kalimat diatas. Ini bukti bahwa kita adalah para JUARA dan PARA PEMENANG atas pertarungan awal di alam Luhfulmahfud. Inilah alasan pertama saya mengapa saya membuat artikel yang berjudul “ The Winning Attitude “. Alasan kedua, mengapa secara umum manusia berada didalam Rahim / kandungan sang Ibu selama Sembilan bulan sepuluh hari ? Mengapa tidak tiga bulan, lima bulan atau mungkin tujuh bulan saja ? atau bahkan 13 bulan sekalian ? 9 bulan 10 hari adalah nilai standar Tuhan untuk sebuah kesempurnaan yang terbaik atas manusia, agar janin benar-benar siap hidup di dunia ini yang penuh dengan tantangan dan segala macam persoalan. Angka 9 ( Sembilan ) dalam fengswi china menunjukan sebuah titik kesempurnaan. Sedangkan angka 10 ( sepuluh ) menunjukan titik NOL atau titik star manusia mengawali perikehidupan dunia. NOL sama dengan kosong. Dari tidak ada, kemudian ada, menjadi tidak ada lagi, lalu ada dan kemudian akan tidak ada lagi dan pada akhirnya kita akan berada lagi dialam keabadian yakni alam akherat sebagaimana janji Tuhan. Alasan ketiga, ini terkait dengan upaya kita sebagai manusia. Bahwa Tuhan Alloh SWT dalam khadist qutsi pernah mengatakan sebuah kalimat “ Aku itu menurut prasangka hambaKu “ dan didalam kalimat lain Tuhanpun berkata “ Aku sungguh dekat dengan engkau, bahkan kedekatanKu melebihi urat nadimu “. Dua kalimat Tuhan inilah yang menjadi dasar mengapa “ The Winning Attitude “ harus menjadi judul artikel ini. Sebab jika kita yakin dan percaya bahwa kita pasti bisa sukses maka sukses itu adalah kita. Sukses itu adalah HAK. Sebab Tuhan senantiasa bersama dan membimbing kita untuk berjalan menuju kesuksesan itu sendiri. Alasan ke-empat, masih terkait dengan upaya kita sebagai manusia. Tuhan pernah berkata didalam khadist Qutsi juga “ Berdoalah padaKU, niscaya PASTI akan aku kabulkan “. Didalam ajaran yang lain juga Tuhan telah menyampaikan bahwa “ Tuhan tidak akan pernah mengubah suatu kaum jika kaum itu sendiri tidak mau berubah “. Artinya segala daya dan upaya yang kita perjuangkan guna meraih sebuah kesuksesan, sejauh itu pula hasil kesuksesan dapat kita raih. Dan kekuatan do’a merupakan salah satu faktor penentu kesuksesan yang tidak dapat kita hindari. Inilah energy spiritual yang akan membedakan siapa yang bakal sukses di satu sisi saja dan siapa yang bakal sukses di berbagai sisi. Pilihannya ada pada masing-masing kita, sebab hidup itu sendiri pada dasarnya adalah sebuah PILIHAN. Sehingga diakhir artikel saya, saya akan bilang bahwa “ selain SUKSES ITU ADALAH HAK, SUKSES JUGA SEBUAH PILIHAN. Tetapi membangun MENTAL JUARA guna meraih sebuah kesuksesan tiap individu adalah sebuah KEWAJIBAN YANG HAQ. Huwallohu a’lam bisawwab Banjarnegara, 15 Februari 2011 Wahono
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H