Mohon tunggu...
Wahono Wongmbanjar
Wahono Wongmbanjar Mohon Tunggu... -

Internet Marketing & Networking \r\nhttp://wahonobae.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perjalanan Sebuah Mimpi – 02

19 Desember 2010   17:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:35 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamis, 25 Nov 2010, adalah meeting lanjutan yang dirancang untuk memilih para calon panitia adhook apel kebangkitan pemuda banjarnegara. Pertemuan ini dihadiri oleh kang widi, kang syarif, kang pur, kang warso, kang ngunwan, kang bowo dan saya sendiri. Setelah menunggu kurang lebih satu jam, akhirnya kang puji selaku tuan rumah membuka acara secara santae, yang kemudian secara seremonial ketua knpi, kang bowo melanjutkan dengan obrolan singkat mengenai program tersebut. Pada saatnya saya diberikan kesempatan untuk berbicara dan memaparkan konsep dari APEL KEBANGKITAN PEMUDA BANJARNEGARA.

Tanpa panjang lebar saya coba buka materi presentasinya, kemudian cuap-cuap tentang hal-hal penting yang mesti digaris bawahi, yakni latar belakang, mengapa, knapa kita mesti mengadakan sebuah acara apel kebangkitan pemuda banjarnegara.

Gayung bersambut, satu persatu seluruh hadirin menanggapinya. Walau pada awalnya kawan-kawan masih pada meraba-raba apa ruh yang akan di gelontorkan sebagai isu global dalam konsep ini. Namun pada akhirnya, smua yang hadir klik dan mensepakati bahwa agenda tersebut penting dan perlu untuk di laksanakan.

Malam itu saya, kang puji dan kag warso cukup lega. Tetapi hati saya belum merasa puas. Sebab saya merasa bahwa selain ketiga orang, yakni saya, kang puji dan kang warso baru sampai pada tahap KLIK. Dan saya butuh KLIK dan KLEK. Akhirya saya coba untuk koordinasi sedikit dengan kang puji, kebetulan hanya saya dan kang puji-lah peserta yang pulang paling akhir pulang diacara tersebut. Saya bilang pada kang puji, “ kang… saya bth KLEKnya panitia inti adhook, bukan hanya sedekar KLIK saja. Dan untuk menindaklanjuti hal tersebut, sekalian merancang struktur kepanitiaan. Saya butuh ketemu lagi dengan konseptor awal ditambah lagi tiga orang yang dipandang bisa langsung klik-klek ”. sebab dalam meeting berikutnya kita akan bertemu lagi dg 13 kepala yang 25% – nya belum klik. Jadi pada saat pembentukan kepanitiaan nantinya, kita bisa KLIK dan KLEK-kan semua yang hadir. Ini perjuangan besar bung !!!

Satu hal yang ingin saya sampaikan adalah, bahwa ini bukanlah persoalan yang rumit krn sedikit mencantumkan ttg nasib bangsa. Gerakan kita adalah gerakan yang sebenarnya simple. Sebab dalam konsepnya tdk ada satupun yang bertentangan dengan program pemerintah, justru sebaliknya. Kita sebagai kaum muda akan menyongsong program pemerintah, bahu membahu dan bergandengan tangan agar pembangunan di segala sector dapat berjaan lebih optimal, berhasil guna dan berdaya guna. Namun demikian, dalam konsep tersebut, kita sebagai kaum muda mesti menyadari betul akan status kita, yakni pemuda sebagai generasi penerus perjuangan dan pembangunan bangsa. BUKAN sebagai generasi penerus jabatan ansih !!! dan kitapun mesti menyadari kedudukan kita sebagai kaum muda yang tetap akan berdiri tegak sebagai agent of social, agent of change sekaligus agent of control. Perjuangan inilah yang nantinya akan tetap menempatkan kaum muda sebagai simbul dinamika ke-kritis-an terhadap segala aspek dalam mengisi kemerdekaan.

Memang wacana nasionalisme dalam konsep tersebut sangat kental. Hal ini lebih disebabkan karena jika bukan kita sebagai kaum muda yang mesti tergerak untuk bicara NKRI, lalu siapa lagi ? NKRI mesti masuk kesemua lini dan juga sendi-sendi perikehidupan kita sebagai warga Negara. NKRI bukanlah konsumsi yang hanya di miliki oleh para politisi saja. Kitapun sebagai kaum muda memiliki hak untuk membicarakan-nya, bahkan saya akan bilang ini bukan hanya hak saja, melaiankan ini sudah menjadi sebuah kewajiban ditengah krisis nasionalisme, patriotism dan juga primordialisme. Saya percaya bahwa, masih cukup banyak generasi muda kita yang menghendaki keutuhan bangsa ini. Masih banyak kaum muda yang mencintai bumi pertiwi. Dan mereka mengekspresikan wujud kepedulian serta kecintaan-nya dengan jalan dan cara mereka. Lalu apa perlunya konsep APEL KEBANGKITAN KAUM MUDA BANJARNEGARA ?

APEL KEBANGKITAN KAUM MUDA BANJARNEGARA, sebenarnya merupaka sebuah media, yang akan dijadikan sebagai momentum bersatunya kaum muda dan bersatunya kaum muda dengan seluruh eleman masyarakat maupun pemerintah.  RUHnya tetap mengacu pada makin mengerucutnya arah perjuangan pembangunan disegala sector. Menuju bangkitnya banjarnegara. Sehigga dalam kesempatan ini, secara pribadi saya mohon ijin agar saya bisa sedikit menghimbau pada seluruh kaum muda Banjarnegara tanpa pandang bulu. Siapapun dan di manapun, mari kita rapatkan barisan, bergandengan tangan, bahu membahu, menyamakan mindset, dan mulai untuk membuka diri. Bahwa perjuangan besar membutuhkan kekompakan, persatuan dan kesatuan arah gerak langkah atas mimpi yang akan kita perjuangkan bersama.  Ini adalah syarat mutlak yang mesti kita miliki jika kita menghendaki untuk bisa bangkit dari ketertinggalan. Jadi sekali lagi APEL KEBANGKITAN KAUM MUDA BANJARNEGARA juga perlu sekali untuk di wujudkan.

Salam perjuangan
wahono

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun