Mohon tunggu...
Wong Agung Pakubumi
Wong Agung Pakubumi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

hanyalah seorang bocah yg suka Angon Bebek..yg setia menggiring bebek2 nya dr belakang\r\n\r\nWong Agung PakubumiBuat Lencana Anda

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seonggok Jengah

19 Juni 2011   06:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:22 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jengah yang melanda mendaki titian erosi diri,
tiada berpijak tiada bertopang,
gontai yang setubuhi penat janinnya sumpah serapah,
tiada makna tak ada tuan tiada tujuan.

Cermin benggala hati yang pudar yang retak diantara sisi sisinya,
menipu tatapan jiwa yang terlena terlelap dalam tidur panjang keputusasaan'
tiada igauan juga tiada mimpi,
datar hanyalah tinggal satu dua hela nafas yang tersengal koma,
menunggu tanpa ada yang ditunggu,
berharap tanpa ada yang di harap,
seolah teronggok laksana daun kering di pancaroba,
terhempas terbuang terambing tanpa arah tanpa tujuan,
terbuang...tersapu...menghilang tertutup debu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun