Mohon tunggu...
Wonenuka Sampari
Wonenuka Sampari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

One People One Soul

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Dialog Damai Papua: Antara Jokowi, OPM Murni dan OPM Bayangan

2 Januari 2015   20:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:57 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14201783161598095846

[caption id="attachment_344473" align="aligncenter" width="504" caption="Ilustrasi (http://www.republika.co.id)"][/caption]

Perayaan Natal telah usai, tahun pun sudah berganti, harapan-harapan baru pun bermunculan menyambut 2015 ini. Kedatangan Jokowi di Papua dalam perayaan Natal lalu, sedikit banyak mempengaruhi harapan-harapan baru terkait usaha penyelesaian konflik di Papua di tahun 2015. Keinginan Jokowi membuka kembali ruang dialog damai Papua seakan meniupkan kembali angin segar penyelseaian konflik Papua.

Dialog damai Papua memang bukan sesuatu yang mudah untuk dicapai, tetapi paling tidak keinginan Presiden Jokowi dan komitmennya adalah langkah awal yang baik dalam usaha penyelesaian konflik ini. Sebenarnya dari pihak OPM sendiri ada beberapa kelompok yang memang menginginkan pertemuan dengan Jokowi secara langsung. Adalah OPM kelompok Puron Wenda dan Eden Wanimbo, salah satu kelompok OPM faksi militer yang paling aktif saat ini, yang menginginkan pertemuan langsung dengan Jokowi. Dalam wawancara dengan Suluh Papua tanggal 12 Desember 2014, Eden Wanimbo mengatakan “Presiden Jokowi mestinya bisa lebih peka dan sudah tahu apa yang jadi isi hati orang Papua, sehingga tidak perlu menutup telinga, tapi harus datang dan bicara apa solusinya. Makanya kami ingin bertemu dengan Presiden Jokowi, sehingga kami bisa sampaikan langsung apa yang menjadi permintaan kami”.

Walaupun memilik pandangan yang berbeda terhadap Papua, paling tidak kelompok pimpinan Puron Wenda dan Eden Wanimbo memiliki keinginan untuk duduk bersama dengan Presiden Jokowi, sebagai Kepala Pemerintah Indonesia, untuk menyelesaikan permasalahan konflik di Papua. Kalaupun dialog akan berlangsung lama dan berliku, tetapi ada keinginan untuk segera menyudahi konflik menahun yang sudah begitu menjerat rakyat Indponesia di Papua.

Tetapi di tahun 2015 yang baru saja berjalan 2 hari ini, keinginan Jokowi untuk membuka dialog damai Papua dan keinginan OPM kelompok Puron Wenda dan Eden Wanimbo untuk bertemu langsung dengan Presiden Jokowi untuk menyampaikan keinginan mereka mendapatkan tentangan. Dari kelompok-kelompok yang tidak bertanggungawab. Baru saja 2 hari berlalu, sudah 4 nyawa manusia terenggut terkait konflik di Papua.

Kemarin (1/1), seorang anggota polisi Polres Paniai Papua, Brigadir Satu Arif ditembak Orang tak dikenal (OTK) di Pintu Angin Wageta Paniai, Papua. Korban ditembak ketika mengendarai sepeda motor dari arah Wagete menuju Paniai, setibanya di sekitar Kampung  Gagokebo, kurang lebih 235 KM dari Distrik Tigi Barat, Kabupaten Deyai, korban diikuti dua OTK yang berboncengan menggunakan sepeda motor. Ketika mendekati korban, pelaku menembak Briptu Arif dari belakang. Timah panas menembus punggung korban tembus pinggang, nyawa korban tidak tertolong.

Di hari yang sama di Tembagapura, Mimika, 2 Anggota Brimob atas nama Bripda Riyan Hariansyah (22) dan Bripda M. Adpriadi (22) dan Suko Miartono yang kesehariannya bekerja sebagai sekuriti PT Freeport tewas dengan sejumlah luka bacok benda tajam di sekujur tubuhnya saat melaksanakan patroli di sekitar Utikini, Kota Timika, Papua. Keduanya sekitar pukul 20.30 WIT (1/1), melaksanakan patroli ke arah Utikin Sekitar pukul 21.00 WIT, karena tidak ada kontak atau komunikasi, mobil patroli lainnya yang dipimpin Ipda Risky melakukan patroli menuju ke tempat yang sama. Namun sesampainya di jembatan daerah Utikini, anggota patroli kedua melihat mobil patrol pertama dalam keadaan berhenti kemudian tim patroli kedua turun memeriksa dan menemukan ketiga korban tergeletak di sekitar mobil dalam keadaan luka bacok kemudian langsung dievakuasi menuju Rumah Sakit Tembagapura. Kepolisian Polres Mimika telah melakukan olah tempat kejadian perkara yang dipimpin oleh AKP Sarraju dan menemukan 13 selongsong 9 mm dan 4 butir amunisi 5,56 mm.

Dalam wawancara dengan Suluh Papua, Eden Wanimbo dan Puron Wenda menyoroti, maraknya organisasi atau kelompok yang mengatasnamakan pergerakan perjuangan kemerdekaan Papua, tapi pada prakteknya hanyalah benalu-benalu atas perjuangan mereka sebagai TPN/OPM yang sebenarnya. Mereka ini hanyalah OPM bayangan, OPM yang cari makan dengan teriak meredeka. Bahkan dari dalam kelompok TPN/OPM juga ada pengkhianat. Puron Wenda mengatakan “Bubarkan dan stopkan saja organisasi-organisasi yang bermunculan itu, hanya mengotori perjuangan saja, organisasai HAM juga tidak benar, organisasi politik dan organisasi kecil ini yang bikin perjuangan jadi panjang, ada juga TPN/OPM bayangan, nanti kami yang akan ambil tindakan tegas untuk para TPN/OPM bayangan itu”.

Dialog damai Papua adalah usaha mengkahiri konflik Papua yang sudah begitu menahun dan menyengsarakan rakyat Indonesia di Papua. Presiden Jokowi sudah membuka usaha dialog tersebut dan salah satu kelompok OPM faksi militer pimpinan Puron Wenda dan Eden Wanimbo sebagai salah satu kelompok bersenjata OPM yang saat ini paling aktif pun memiliki keinginan yang sama, semua demi rakyat Indonesia di Papua. Harapan besar terhadap upaya terselesaikannya konflik Papua di tahun 2015 pun membesar. Tetapi penembakan kembali terjadi, darah kembali tertumpah ke bumi. Sampai saat ini belum ada yang mengaku bertanggungjawab terhadap 2 penyerangan ini. Mungkinkah aktor penembakan adalah OPM bayangan seperti yang dikatakan Eden Wanimbo di atas? Siapapun aktornya, yang pasti dialog damai Papua mengalami kemunduran hanya 2 hari setelah 2015 bergulir.

Sumber:

Penembakan di Paniai

Penembakan di Tembagapura

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun