Kadang tak habis fikir, kenapa adaaa... saja orang yang berfikir bahwa Tuhan itu tidak ada. Mereka bilang kalau alam ini terjadi dengan sendirinya secara kebetulan, dan ber-evolusi sehingga menjadi seperti sekarang ini.
Jika ke sebuah ruangan, kita lempar batangan-batangan kayu begitu saja, apa mungkin secara kebetulan akan tercipta meja, kursi, dan lemari yang tertata secara apik dan harmonis?
Coba fikir....
Jika dunia ini hanyalah hasil dari sebuah kebetulan, mungkinkah akan tercipta makhluk-makhluk dengan otak cerdas macam Mozart, Beethoven, atau Einstein?
Jika dunia ini hanyalah hasil dari sebuah kebetulan, mungkinkah dari setetes mani bisa tumbuh menjadi urat syarat, otot, tulang, dan daging pada seorang janin dalam rahim, dengan pertumbuhan yang begitu teratur di tiap fasenya? Bagaimana dari setetes mani bisa secara kebetulan bisa menjadi bayi yang sempurna, lengkap dengan jantung, paru, usus, mata, hidung, mulut, yang sempurna?
Jika dunia ini hanyalah hasil dari sebuah kebetulan, mungkinkah planet-planet dan bintang-bintang yang jumlahnya millliaran di jagat semesta ini bergerak dengan pola gerak yang sama, dan tidak ada satu pun yang bertabrakan karena semuanya memiliki kecepatan yang konstan?
Jika dunia ini hanyalah hasil dari sebuah kebetulan, mungkinkah tercipta bumi yang sekarang ini, yang bisa ditinggali manusia dengan nyaman? Ukuran bumi, jarak bumi dengan matahari, ketebalan atmosfer bumi, kuantitas air, kuantitas CO2, kuantitas nitrogen... semuanya dalam takaran yang PAS, sehingga bisa kita hidup. Semua ini adalah sebuah perencanaan yang sangat hebat. Jika kita menggunakan hukum matematika untuk menggambarkan kemungkinan munculnya semua ini dalam waktu bersamaan, maka perbandingannya adalah satu berbanding satu milliar!
Jika dunia ini hanyalah hasil dari sebuah kebetulan, mungkinkah bumi selalu mengelilingi matahari dengan kecepatan teratur dan konstan? Dan bulan selalu mengelilingi bumi pada orbitnya yang konstan?
Jika dunia ini hanyalah hasil dari sebuah kebetulan, mungkinkah tercipta sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem reproduksi, dan jutaan sel dalam tubuh kita, yang masing-masing berjalan secara teratur sesuai fungsinya? Jantung yang selalu memompa darah tanpa henti, apakah ini kebetulan?
Pemerintah Amerika pernah mengadakan sebuah proyek dengan biaya sebesar tiga milliar untuk meneliti keberadaan gen dalam tubuh manusia. Ternyata hasilnya, keberadaan gen di dalam setiap tubuh manusia ini amat istimewa, karena dengannya segal gerak hati dan pola pikir terbentuk. Dengannya, gaya berjalan, panjang bulu mata, warna mata, dan bentuk setiap helai bulu di sekujur tubuh manusia dibentuk sesuai dengan ukuran sel dan kode gen yang terdapat di dalam kromosom. Mungkinkah sistem sehebat ini bisa terjadi secara kebetulan?!
Di Sekolah Dasar dulu, kita pernah diajari mengenai rantai makanan, bukan? Di bumi ini ada sistem ‘makan-memakan’ yang membuat alam ini tetap seimbang. Tanaman padi adalah makanan tikus. Para petani menjadi resah karena tikus. Namun untungnya, ada ular yang memangsa tikus itu. Namun, bukan berarti ular menjadi penguasa, karena masih ada elang yang memangsa ular. Setiap binatang diciptakan dengan predatornya yang akan menghentikan dominasinya terhadap alam. Mungkinkah sistem yang membuat keadaan di bumi ini tetap seimbang ini adalah kebetulan?!
Ilmu pengetahuan menunjukkan fenomena yang mencengangkan. Yaitu bahwa sidik jari seseorang tidak mungkin sama dengan sidik jari lain. Sekian miliar manusia yang hidup di bumi ini tidak ada yang mempunyai sidik jari sama. Sekali lagi..... Masihkah ada yang berkata bahwa ini adalah kebetulan?!
Pendapat yang mengatakan bahwa kehidupan ini muncul secara kebetulan, adalah ibarat sebuah ledakan di sebuah percetakan buku yang mampu menghasilkan sebuah kamus tebal dan lengkap.
Allah berfirman,”Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Allah yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat? Kemudian ulangi pandanganmu sekali lagi dan sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat, dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih.(Q.S. Al-Mulk (67):3-4)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H