Mohon tunggu...
Mika Riandita
Mika Riandita Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Just ordinary girl.. \r\nPeriang dan ingin menikmati irama hidup yang sebentar ini.. \r\n(^_^)\r\n\r\nwondermica.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pelangi di Pagi Hari...

25 April 2010   01:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:36 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bangun di pagi hari ini, dengan rambut yang masih acak-acakan, berjalan keluar melewati cermin dan sedikit mengintip bagaimana wajah saya kemudian membuka jendela kamar berlalu ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Setelah memenuhi kebutuhan ruhaniyah, saya membaca kembali sms dari teman (ups, sebenarnya mantan pacar) saya kemarin yang masih saja membahas tentang kehidupan saya bersama teman-teman saya.

Setelah sekian lama. Setelah aku kembali. Keadaan tidak berubah.

Kamu bersama teman-temanmu. Tertawa. Bahagia. Dulu & sekarang. Aku hanya melihatmu dari jauh.

Bagi saya, teman adalah bagian dari hidup saya yang mewarnai hari-hari saya dengan beragam tingkah polah mereka yang berbeda-beda dan berbagai cara pandang yang bisa membuat saya belajar untuk memahami orang lain.

Tidak semua teman saya adalah baik dan santun, beberapa bahkan bandel dan ada pula yang tergolong nakal. Akan tetapi, dengan kehadiran mereka menjadikan hidup saya berwarna-warni bagai pelangi. Yup, ada benarnya. Mereka memiliki warna favorit yang berbeda-beda pula. Ada si pinky, si ijo, si biru, si merah, si hitam, si putih, si ungu, dan saya sendiri sebagai penyuka warna kuning.

Kembali ke masalah sms tadi, sebenarnya saya sedikit jengah membahasnya. Bukan karena dia sudah menjadi mantan bagi saya melainkan kebutuhan setiap orang untuk berinteraksi dengan orang lain merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri. Tidak hanya sebagai teman, bahkan suatu saat, seseorang membutuhkan teman pendamping hidup yang akan menemani hingga akhir hayatnya dan kembali ke penciptaNya. Lalu, apakah saya salah jika saya bisa tertawa dan bahagia karena mempunyai banyak teman? Sepertinya tidak ada yang salah.

Percintaan dan pertemanan merupakan dua hal yang bisa disatukan. Tidak lantas terpisah antara satu dengan yang lain. Sebenarnya semua bisa dibicarakan, kalau saja dia mau. Tapi teman saya ini, ingin memisahkan keduanya yang tidak mungkin bisa saya lakukan. Bagaimana mungkin? Rasulullah SAW saja, menganjurkan kita agar saling bersilaturahmi sebanyak-banyaknya. Kalau dilakukan dalam koridor yang benar, pertemanan akan membawa kepada silaturahmi yang dapat mendatangkan manfaat bagi kita.  Lihat saja manfaatnya disini.

Yaah, sekian dulu cuap-cuap di pagi hari ini. Saya akan berteman lagi dengan teman saya yang lain.

Selamat berteman.

Salam kompasiana

:)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun