Mohon tunggu...
Martina Erniat Kristiani Laowo
Martina Erniat Kristiani Laowo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Politeknik Pariwisata Medan

comes as you are!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Keindahan dan Keberlanjutan Pariwisata di Candi Borobudur

1 November 2023   22:48 Diperbarui: 7 November 2023   21:36 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Candi Borobudur adalah salah satu destinasi wisata super prioritas di Indonesia. Candi Borobudur merupakan sebuah situs candi Buddha yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini adalah salah satu peninggalan bersejarah yang paling penting di Indonesia dan merupakan salah satu candi Buddha terbesar di dunia. Candi Borobudur terkenal karena arsitektur dan ukiran batu yang indah, serta sebagai tempat ibadah dan ziarah agama Buddha. Candi Borobudur dibangun pada abad ke-9 oleh Dinasti Sailendra dan ditemukan kembali pada awal abad ke-19 setelah lama terlupakan. Candi ini memiliki bentuk piramida yang besar dengan tiga tingkat utama yang dihiasi dengan relief-relief yang menggambarkan ajaran Buddha dan kisah-kisahnya. Di puncak candi terdapat stupa besar yang menggambarkan Nirwana. Situs Candi Borobudur telah menjadi salah satu destinasi wisata terkenal di Indonesia dan masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1991. Candi ini juga digunakan sebagai tempat perayaan Waisak (Vesak), sebuah hari raya Buddha yang penting, yang dihadiri oleh umat Buddha dari berbagai negara.

Walaupun Candi Borobudur merupakan salah satu destinasi wisata super prioritas di Indonesia, tingkat kunjungan yang tinggi di Candi Borobudur telah mencapai tingkat overtourism. Akibat overtourism tersebut, batuan Candi Borobudur mengalami kerusakan dan pengikisan karena harus menopang jumlah pengunjung yang memadati bangunan candi.  

Mengingat Candi Borobudur telah berusia ratusan tahun dan diakui sebagai sebagai salah satu situs warisan dunia yang paling penting di Indonesia, hal ini menjadi contoh yang sangat relevan dalam upaya pelestarian pariwisata berkelanjutan. Dalam upaya menjaga keindahan dan keberlanjutan pariwisata di Candi Borobudur, pihak berwenang dan masyarakat setempat telah berkolaborasi untuk mengembangkan rencana dalam pengelolaan pariwisata berkelanjutan.

Pihak pengelola telah menetapkan peraturan penting dalam pembatasan jumlah kunjungan wisatawan perhari yaitu 1.200 orang per hari dan membatasi waktu di atas candi menjadi satu jam per sesi. Selain itu, wisatawan yang inign naik candi wajib menggunakan sandal khusus yaitu upanat. Fungsi dari sendal upanat yaitu :

  • Untuk pelestarian dan konservasi batuan candi Borobudur. Wisatawan yang memakai sepatu atau sendal masing-masing dapat mengikis batuan candi karna sepatu atau sandal yang dipakai sudah terkontaminasi kotor dari tempat lain dan hal ini dapat merusak dan mengikis batuan candi Borobudur yang mana usia candi sudah ratusan tahun.  
  • Untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masyarakat lokal. Sendal upanat tersebut dibuat secara handmade oleh masyarakat lokal dengan bahan dari daun pandan.  
  • Penggunaan sendal upanat juga merupakan bentuk penghormatan terhadap agama Buddha. Pada totebag Borobudur terdapat gambar dua orang yang sedang mempersembahkan upanat (alas kaki) kepada dua Brahmana. Di lantai satu Candi Borobudur terdapat 160 panel ukiran, salah satunya menggambarkan dua orang yang sedang memberikan sendal kepada brahmana sesuai dengan gambar yang terdapat pada totebag Borobudur. Dua orang tersebut melakukan hal ini dengan harapan untuk lahir kembali dalam kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya, umat Buddha percaya akan adanya reinkarnasi dan bahwa memberikan sesuatu yang baik akan kembali kepada mereka dalam bentuk Karma yang baik

Dokumentasi Penulis
Dokumentasi Penulis

Melalui kerja sama antara pihak berwenang dan masyarakat setempat, upaya menjaga keindahan dan keberlanjutan pariwisata di Candi Borobudur telah menghasilkan rencana pengelolaan pariwisata berkelanjutan. Dengan meningkatnya tingkat kunjungan yang telah mencapai tingkat overtourism, rencana ini bertujuan untuk menjaga warisan bersejarah ini sambil menghormati kebutuhan masyarakat setempat dan melindungi keindahan alam sekitarnya. Dengan cara ini, Candi Borobudur akan tetap menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung sambil menjaga pesona dan keberlanjutan pariwisata di lokasi bersejarah ini.

Penulis : Martina Erniat Kristiani Laowo, Morrita Mauren Purba dan Valentina Lumban Gaol

Prodi : Destinasi Pariwisata

Instansi: Politeknik Pariwisata Medan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun