Ada yang masih selalu terkenang bila bulan Ramadan telah tiba, yaitu rutinitas saya dan teman-teman pergi ke masjid untuk salat Tarawih berjamaah sewaktu kami masih usia Sekolah Dasar!
Waktu itu tak banyak masjid yang besar dan ramai.
Satu-satunya masjid yang dekat dengan lingkungan kami saat itu yang bisa dikatakan cukup padat oleh jamaah adalah sebuah masjid yang berada di lingkungan pesantren, yang berjarak kurang lebih 500 meter dari rumah saya.
Sebagai seorang anak perempuan yang berusia di bawah 10 tahun waktu itu, saya terbilang cukup rajin ke masjid untuk menunaikan salat Tarawih berjamaah.
Saya dan teman-teman di lingkungan saya tidak berangkat ke masjid bersama-sama karena rumah kami tidak saling berdekatan. Kami baru bertemu setelah kami sudah berada di dalam masjid.
Entah apa yang 'membius' kami waktu itu sehingga kami begitu antusias untuk ke masjid saban malamnya.
Ibu saya malah lebih sering khawatir karena hal ini. Jadilah paman saya yang ditugaskan untuk selalu mengawal saya ke masjid karena saya selalu ingin berangkat ke masjid lebih awal dari anggota keluarga kami yang lain.
Sesampai di masjid, sebagai anak-anak, kami malah sangat senang jika bisa menempati shaf paling depan, di bagian jamaah perempuan pastinya.
Seingat saya, kami pun waktu itu termasuk anak-anak yang "serius" ibadah (hehe...), mulai dari ketertiban menjelang salat Isya berjamaah, tidak ribut saat mendengarkan ceramah keagaamaan setelahnya, dan pada akhirnya salat Tarawih berjamaah.
Kami begitu khusyuk mengikuti ibadah salat Tarawih sampai selesai.