Ada yang sangat berbeda dengan suasana menjelang perayaan Tahun Baru Imlek di setiap sudut kota. Lampion-lampion kecil sudah bergantungan rapi berjajar di setiap Kelenteng atau di tempat-tempat ibadah penganut ajaran Budha, dan juga di setiap rumah warga yang ikut merayakan Tahun Baru Imlek.
Tidak hanya itu, puluhan lampion kecil berwarna merah juga sudah bergantungan di depan dan di samping sekolah-sekolah yang berbasis agama Budha, di mall-mall atau pusat-pusat perbelanjaan.
Serta, terkadang dikaitkan di tiang-tiang sepanjang jalan, sehingga pemandangan orang-orang yang berlalu-lalang dan lalulintas yang padat pun kian semarak dengan lampion yang bergantungan berjajar.Â
Begitulah perayaan Tahun Baru Imlek belum juga dimulai, tapi aura kemeriahan dan kegembiraannya sudah dirasakan bahkan beberapa waktu sebelum hari-hari perayaannya!
Saya berhenti sejenak dan memerhatikan pemandangan yang tak biasa ini. Seumur hidup, saya pikir, baru pertama kali ini saya memerhatikan lampion dari jarak yang sangat dekat, hehe... Karena saya memang tidak pernah menaruh perhatian untuk melihatnya secara khusus.
Saya pun yakin bahwa bukan saya saja yang terpesona akan pemandangan baru ini, tapi setiap orang yang melewati lampion-lampion yang bergantungan di beberapa tempat spesial ini dipastikan mata dan kepalanya akan selalu menoleh dan tengadah, melihat-lihat lampion-lampion yang cantik itu.
Apa sih makna lampion tersebut? Saya sedikit penasaran dan ingin tahu. Jadi, lampion diidentikkan sebagai simbol perayaan Tahun Baru dalam penanggalan Tionghoa dan Cap Go Meh.
Lampion adalah lentera yang terbuat dari kertas yang di dalamnya biasanya terdapat lilin sebagai sumber cahaya. Seiring berjalannya waktu, lampion kadang dibuat dari bahan kain dengan menggunakan rangka kayu atau besi.Â
Lampion bisa juga terbuat dari bahan plastik dan memakai bola lampu sebagai cahaya penerangnya, disertai pegangan atau tangkai gantungan untuk menggantungnya.
Bentuknya pun beragam, bisa bentuk bulat, kotak, persegi banyak atau saat ini lampion telah semakin berkembang bentuknya, contohnya lampion karakter.Â