Mohon tunggu...
WON Ningrum
WON Ningrum Mohon Tunggu... Konsultan - Peace of mind, peace of heart...

Hello, welcome to my blog!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengaruh Pendidikan atas Kesemrawutan di Jalan Raya

16 Desember 2019   19:30 Diperbarui: 17 Desember 2019   03:01 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto: freepik.com

Berhati-hatilah ketika sedang berada di jalan raya, baik yang berkendaraan, mobil atau motor, maupun sebagai pejalan kaki. Kondisi jalan-jalan raya di kota Jakarta bisa dikatakan sangatlah tidak aman dan kurang kondusif buat keselamatan manusia.

Lihatlah, betapa setiap paginya maupun petang apalagi tepat di "rush hour", kondisi di jalan semakin tidak teratur saja. Batas untuk menghentikan kendaraan di simpang jalan maupun di ruas-ruas jalan yang berlampu lalu lintas ketika sedang bertanda "merah" ternyata selalu tidak diindahkan.

Semua kendaraan, apalagi motor, selalu ingin melewati batas "zebra cross" sehingga bisa mengganggu kendaraan lain yang mau lewat maupun pejalan kaki yang ingin menyeberang jalan.

Bagi kendaraan-kendaraan tadi dan apalagi pengendara-pengendara motor, mereka selalu ingin memacu kendaraannya lebih dulu tanpa saling mengindahkan ketertiban dan keselamatan di atas segalanya. Itu adalah tindakan yang tidak benar. Dan parahnya, ketika beberapa pengendara yang telah melihat pengendara lainnya telah melewati "pembatas" untuk berhenti itu, malah ikut-ikutan melakukan hal yang salah tersebut.

Tak kalah isengnya, di tengah semrawutnya suasana jalan, motor-motor pun tak segan naik ke atas trotoar supaya bisa memperlancar perjalanan mereka.

Bukan main. Para pejalan kaki pengguna trotoar dibuat takut karenanya dan aparat keamanan pun dibuat kewalahan mengatasi permasalahan ini.

Memang benar jika ada sebuah ungkapan yang berbunyi: "Janganlah kamu mengikuti sebuah perbuatan yang buruk meskipun perbuatan buruk itu dilakukan dan diikuti oleh banyak orang dan sudah menjadi hal yang umum saja".

Contoh lainnya bagaimana berkendara di jalan raya kurang aman saat ini adalah, di kebanyakan pangkalan ojek "non-online" di Jakarta, banyak tukang ojek yang tidak menyediakan helm bagi penumpang ojeknya. Jika helm tersedia pun, helm itu tidak memenuhi standar keselamatan pengguna sepeda motor, misalnya helm itu tidak mempunyai pengait untuk mengencangkan, dan lain-lain.

Ternyata, kesadaran akan keselamatan berkendara itu belum ada sama sekali! Kesadaran itu belum menyentuh akal dan hati sanubari mereka. Maut yang selalu mengintai ternyata tidak menjadi persoalan yang utama dalam hidup keseharian bangsaku!

Bagaimana dengan pengguna jalan lainnya? Pejalan-pejalan kaki tak pelak banyak yang berisiko terkena kecelakaan. Banyaknya pengendara mobil, dan apalagi pengendara motor yang sering ugal-ugalan di jalan, juga menjadi faktor resiko yang besar bagi pejalan kaki di jalan raya. Betapa banyak sudah korban nyawa yang diakibatkan masalah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun