Mohon tunggu...
women wom
women wom Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

i am i

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kill HIV AIDS Save ODHA (Menyambut Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2014)

30 November 2014   20:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:26 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Rasa kepedulian terhadap para penderita AIDS sekaligus kekhawatiran akan generasi muda lainnya dituangkan oleh Fakultas Keperawatan Unand dengan menggelar seminar bertemakan Kill HIV AIDS save ODHA. Seminar  AIDS tersebut diadakan pada Minggu tanggal 23 November lalu. Pada acara tersebut dihadirkan tiga orang pemateri terdiri dari dokter di RS M. Jamil Padang (Dr. Armen Ahmad), dosen Universitas Indonesia yang pernah bekerja di WHO (Agung Waluyo, S.Kp, M.Sc, Pho) dan terakhir salah satu dosen Universitas Andalas fakultas keperawatan (Ms. Alfitri). Tak kalah menariknya pada acara tersebut juga menghadirkan salah satu penderita HIV AIDS untuk berbagi pengetahuan serta pengalaman atau disebut juga ODHA. Dalam seminar tersebut berbagai pertanyaan dilontarkan oleh audiens terutama ditujukan kepada ODHA. Pertanyaan yang diajukan bervariatif mulai dari penyebab, gejala-gejala hingga cara menyikapi. Tentu saja menarik untuk dipertanyakan jika kepada penderita yang langsung mengalami. Dengan menghadirkan beliau, diharapkan para generasi muda yang hadir dapat lebih tersentuh dan berhati-hati dengan pergaulan agar terhindar dari penyakit yang tidak ada obatnya itu. Pesan terakhir yang disampaikan oleh beliau selaku penderita khususnya kepada generasi muda maupun masyarakat umumnya ialah “jauhi virusnya, bukan orangnya”.

Sayangnya seminar-seminar bertemakan HIV AIDS jarang sekali dilaksanakan, selalu menunggu moment tertentu. Dalam seminar tersebut 80-90% peserta yang hadir adalah mahasiswa kesehatan seperti keperawatan dan kebidanan. Lalu bagaimana dengan fakultas lainnya yang bukan dari bidang kesehatan? Atau bagaimana pula masyarakat umum yang sangat awam pengetahuannya tentang HIV AIDS? Saya rasa seminar-seminar HIV AIDS bukan hanya milik masyarakat yang mengerti bidang kesehatan tapi berhak menjadi pengetahuan setiap orang. Terlebih lagi dengan menghadirkan ODHA secara langsung, maka seminar yang dihadiri tidak akan terasa seperti mendengar ceramah dalam kuliah. Namun audiens akan menemukan makna yang lebih dalam mengenai berharganya menjaga diri dari keterlibatan dengan hal-hal yang merugikan. Salah satunya tentu saja penyesalan yang medalam ketika mengetahui sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada kita.

Fakutas Keperawatan Unand dengan seminarnya dapat menjadi salah satu contoh begitu pentingnya pengetahuan akan HIV AIDS ini. HIV AIDS tidak akan pilih kasih untuk memandang siapa orangnya. Artinya ia dapat menyerang siapa saja, ia juga ada dimanapun, tidak akan mengenal tempat dan musim. Ketika virus itu telah mengenai seseorang, maka ia akan cukup nyaman dengan rumah barunya.

Seminar yang berlangsung di Fakultas Kedokteran tersebut dilaksanakan dalam rangka menyambut hari AIDS sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember besok. Setelah selesai dengan mematerikan publik, rencananya pada tanggal I Desember nanti akan digelar acara pembagian pita dan selebaran ke setiap orang dengan turun ke jalan oleh relawan. Pita tersebut berwarna merah dibentuk kemudian direkatkan dengan lem dan terakhir ditambah jarum peniti untuk dapat dikaitkan ke pakaian. Pita merah yang disediakan cukup banyak yaitu berjumlah 11.214. Jumlah tersebut menyimpan keunikan sebab disesuaikan dengan tanggal hari AIDS sedunia bertepatan pada tanggal 1.12.’14. Selain itu, jumlah ini kemungkinan dapat masuk rekor muri dengan jumlah pita terbanyak dalam sejarah pembagian pita untuk hari AIDS sedunia. Sebagian besar relawan berasal dari mahasiswa Keperawatan UNAND sendiri. Hal ini dijelaskan oleh Yuni pada 25/11/2014, salah satu mahasiswa Keperawatan sekaligus pengurus acara tersebut. Perlu diketahui, kegiatan ini terlaksana dengan hasil pesat karena keinginan serta semangat yang dicurahkan oleh mahasiswa keperawatan UNAND khususnya yang tergabung dalam UKMF AVISENA (Activist in Sciences Nursing Association). Dengan jumlah pita yang banyak itu mereka harus berbagi dengan sesama pengurus untuk menjalinnya. Untuknya sendiri Yuni harus menjalin ratusan pita. Demikian juga dengan pengurus lainnya, mendapat bagian pula untuk menjalin pita yang telah disediakan.

Menumbuhkan sikap kesadaran pada generasi muda sebetulnya terdapat dalam dirinya sendiri, adapun orang lain hanya sebagai pendukung. Belum banyak yang dapat dilakukan untuk orang lain, minimal memulai dari diri sendiri dulu. Semoga kedepannya generasi muda penerus bangsa akan menjadi bangsa yang cerdas terutama dalam menentukan mana yang terbaik untuk waktu-waktu yang telah disediakan. Big appreciate  for kill HIV AIDS save ODHA.(wom)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun