Mohon tunggu...
Indra Kusuma
Indra Kusuma Mohon Tunggu... wiraswasta -

wombatkusuma adalah salah satu alterego yang malas dan manja; kerikil di sela-sela ladang gandum tanpa tahu di atas sana matahari selalu menjadi pencemburu. Berkebun dan melukis di http://thinkbin.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ajal

25 Juni 2011   02:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:12 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam tembok kokoh, bersesak doa

Lamun mudanya lama hilang.

Kini hanya tipis nyawa telanjang,

Tak indahkan lagi mata dunia

Yang tinggal seonggok mimpi palsu

Temaram; ikut bergoyang dengan retak langitlangit

--Dan seperti deras angin tak berbibit

Sesalnya meriuh akan harta tak berbasuh.

Pernah dilongoknya lukisan cita di jendela:

Matahari dan hujan, bebocah dan daun,

Berat mendung hitam dan kelelawar turun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun