Mohon tunggu...
windi juwitasari
windi juwitasari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - MAHASISWA

menonton film malaysia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Meningkatkan Keterampilan

26 Oktober 2023   09:05 Diperbarui: 26 Oktober 2023   09:13 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara tentang kecakapan hidup tidak akan lepas akan kemampuan seseorang dalam menghadapi dan menyelesaikan  permasalahan dalam hidup, sehingga seseorang dengan kecakapan hidup dalam hidup akan dengan mudah menemukan banyak solusi berbeda untuk  setiap situasi masalah yang  dihadapi. Ternyata kecakapan hidup tidak dilahirkan begitu saja, melainkan merupakan  kemampuan yang dapat diciptakan dan dikembangkan. Dengan kata lain, setiap orang pasti dapat mempelajari keterampilan penting dalam hidupnya. Life skill  sangat diperlukan di era globalisasi. Oleh karena itu, mereka harus dimasukkan  dalam bidang pendidikan. Di Indonesia, keterampilan penting telah diperkenalkan ke dalam bidang pendidikan, yang lebih dikenal  banyak orang sebagai pendidikan keterampilan esensial. Dengan hadirnya kecakapan hidup  dalam bidang pendidikan diharapkan peserta didik mempunyai kompetensi, keterampilan, dan pengetahuan yang berguna di masa depan, terutama di era globalisasi dan perkembangan industri

Pendidikan kecakapan hidup  merupakan suatu keterampilan yang membantu peserta didik  mengatasi segala macam permasalahan kehidupan dan kehidupan dengan cara yang praktis. Keterampilan tersebut berkaitan dengan aspek pengetahuan, sikap  termasuk keterampilan fisik dan mental serta keterampilan vokasional yang berkaitan dengan perkembangan moral peserta didik agar mampu menghadapi tuntutan dan tantangan hidup. Menurut UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Pasal 26 ayat 3. Di dalam pasal ini, pendidikan kecakapan hidup sudah termasuk ke dalam pendidikan nonformal, yang berbunyi,  "pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik."

 Jenis Kecakapan Hidup, Kecakapan hidup personal skill dapat diartikan sebagai kemampuan individu untuk mengembangkan diri dalam aspek pribadi, seperti kemampuan berpikir positif, mengatur waktu, memotivasi diri sendiri, dan mengembangkan kreativitas. Kecakapan hidup keterampilan sosial diartikan sebagai kemampuan individu untuk berinteraksi dengan orang lain secara efektif dan harmonis. Kecakapan hidup keterampilan akademik diartikan sebagai kemampuan individu untuk menguasai berbagai keterampilan yang diperlukan dalam konteks akademik, seperti kemampuan membaca, menulis, berbicara di depan umum, dan menghitung. Dengan memiliki kecakapan hidup keterampilan akademik yang baik, individu dapat mencapai prestasi akademik yang lebih baik dan mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja yang semakin kompleks.

Tujuan umum pendidikan kecakapan hidup adalah untuk meningkatkan ketrampilan, pengetahuan, dan sikap peserta didik yang menekuni karir atau bidang  usaha tertentu berdasarkan bakat dan minatnya, sehingga mempunyai kemampuan untuk bekerja atau berusaha secara mandiri, sehingga meningkatkan kualitas hidupnya. Sementara itu, tujuan khususnya adalah untuk memberikan layanan pendidikan kecakapan hidup kepada peserta didik agar mereka memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperlukan untuk memasuki dunia kerja, baik bekerja mandiri sebagai wirausaha maupun bekerja di fasilitas produksi jasa. . Perusahaan memiliki pendapatan yang semakin baik. memenuhi kebutuhan sehari-hari, mempunyai motivasi dan etos kerja yang tinggi, serta mampu menghasilkan  karya yang bermutu dan  bersaing di pasar global Anwar, 2004:32

Manfaat  pendidikan kecakapan hidup, khususnya: a) bagi warga negara yang belajar mempunyai ketrampilan, pengetahuan, sikap yang memungkinkannya bekerja atau  mandiri, mempunyai penghasilan yang cukup untuk menunjang kebutuhannya sendiri dan keluarganya, untuk memberikan ketrampilan yang dirasa bermanfaat kepada orang lain, meningkatkan mutu hidup diri sendiri, keluarga, dan lingkungan; b) bagi masyarakat untuk mengurangi pengangguran, menciptakan lapangan kerja bagi orang lain, dan mengurangi kesenjangan sosial

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun