Wirausaha Muda Indonesia sebagai Garda Depan Pembangunan Bangsa menjadi tema dalam talkshow yang digelar Wirausaha Muda Proklamator (WMP) di kampus Universitas Bung Hatta (UBH), Selasa (15/5). Andre Rosiade, Ketua Gerakan "Ayo menjadi Pengusaha" Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumatera Barat yang menjadi pembicara dalam talkshow tersebut mengatakan, peluang bisnis ada di depan mata. Tergantung bagaimana kita melirik peluang dan memanfaatkan sumber daya yang ada. Setelah itu, bekerja keras secara konstan dan mencari solusi saat terbentur permasalahan. "Jatuh bangun adalah hal biasa dalam usaha. Yang penting kita tidak boleh menyerah. Kerena, hal itu akan menjadikan kita tidak gamang untuk mengambil keputusan," ujarnya. Untuk menjadi pengusaha, kata Andre, harus mempunyai kemampuan inovator serta memiliki mimpi untuk mencapai sukses. Mimpi dalam bisnis diindetikan dengan harapan. Sementara, harapan dalam bisnis adalah penghasilan awal sebelum memulai kegiatan nyata dalam usaha. "IQ (intelligence quotient) hanya menyumbang 20 persen dalam kesuksesan. Sisanya, 80 persen ditentukan oleh EQ (emotion quotient)," kata Andre. Kepada wartawan Andre menjelaskan, Hipmi ikut mendukung terbentuknya WMP UBH dan sekaligus memberikan dorongan agar WMP ini bisa menjadi wadah bagi mahasiswa dan dosen UBH yang berminat terhadap kewirausahaan. Sehingga, generasi tidak lagi berpikir bagaimana menjadi Pegawai Negeri, namun berpikir bagaimana menjadi pengusaha. "Selain di UBH, kita juga telah melakukan dorongan kewirausahaan di kampus-kampus, seperti UNP dan Unand," pungkasnya. PadangMedia.Com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H