Mohon tunggu...
Ayu Naww
Ayu Naww Mohon Tunggu... Penulis - Ayu Nawang Wulan_Mahasiswa PPG Bagi Calon Guru 2024_Matematika_Universitas Islam Sultann Agung

Allahumma Yassir waala tu'assir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum dan Keragaman: Pembelajaran Berdiferensiasi sebagai Strategi Adaptif di Dunia Pendidikan

30 Desember 2024   07:59 Diperbarui: 30 Desember 2024   07:59 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelajaran Berdiferensiasi Kelas 12 SMAN 6 Semarang

PENDAHULUAN

Pendidikan memainkan peran penting dalam kemajuan suatu bangsa, terutama dalam konteks globalisasi dan revolusi industri 4.0, dimana kebutuhan akan pendidikan berkualitas yang sesuai dengan tuntutan zaman semakin mendesak. Pendidikan di abad ke-21 memerlukan perubahan paradigma dalam proses pembelajaran, dengan menempatkan keterampilan abad ke-21 sebagai fokus utama untuk mempersiapkan siswa dengan kemampuan yang relevan dan kompetitif (Hanipah, 2023). Paradigma pembelajaran juga mengalami transformasi, dimana siswa perlu dipersiapkan dengan keterampilan dan kompetensi yang sesuai dengan tuntutan dunia modern. Siswa saat ini perlu didorong untuk menjadi lebih kreatif, inovatif, berpikir kritis, mampu berkolaborasi, serta memiliki pemahaman yang kuat mengenai teknologi (Jayadi et al., 2020).

Oleh karena itu, di Indonesia, terus dilakukan usaha untuk memperbarui sistem pendidikan agar lebih relevan dengan tuntutan zaman. Salah satu inovasi terkini dalam pendidikan Indonesia adalah Kurikulum Merdeka, yang merupakan pendekatan yang bertujuan untuk mengembangkan siswa menjadi individu yang mandiri, kreatif, dan memiliki daya saing (Jayadi et al., 2020). Dalam kerangka Kurikulum Merdeka yang mengedepankan pembelajaran mandiri dan berfokus pada siswa, pembelajaran berdiferensiasi merupakan metode yang memprioritaskan kebutuhan belajar siswa, termasuk kesiapan belajar, profil belajar, minat, dan keterampilan mereka (Aprima & Sari, 2022).

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang memungkinkan guru untuk menyesuaikan metode, isi dan strategi pembelajaran berdasarkan kebutuhan serta karakteristik masing-masing siswa. Di sisi lain, visi pedagodik Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya pengembangan individu secara holistik, menghargai keberagaman, dan memberdayakan siswa dalam proses pembelajaran (Rosyah & Darmawan, 2023). Pemenuhan target kurikulum dalam konteks keragaman siswa adalah tantangan yang harus dihadapi oleh setiap pendidik. Sehingga pembelajaran berdiferensiasi sebagai strategi adaptif untuk mengatasi tantangan ini untuk menciptakan pengalaman belajar yang inklusif dan meningkatkan hasil belajar.

ISI

Keberagaman siswa adalah kondisi dimana setiap siswa memiliki keunikan dan potensi masing-masing, mencakup perbedaan dalam latar belakang, kebutuhan minat, serta karakteristik yang berbeda. Ini menandakan bahwa setiap siswa memerlukan variasi dalam pendekatan, metode, dan strategi pembelajaran agar dapat mencapai hasil belajar yang optimal (Suwarni, 2024). Guru perlu memperhatikan keberagaman siswa dalam pembelajaran, karena hal ini berpengaruh besar terhadap kelancaran dan keberhasilan tujuan pembelajaran.

Indonesia telah melakukan beberapa perubahan kurikulum untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat akan kualitas lulusan, serta memastikan sekolah sebagai lembaga pendidikan dapat memberikan layanan yang tepat. Diharapkan, kurikulum yang baru mampu menghasilkan lulusan yang kreatif, inovatif, berpikir kritis, dan bertanggung jawab. Untuk mencapai pemenuhan target kurikulum merdeka, salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah menerapkan pembelajaran diferensiasi yang meliputi konten, proses, produk, dan lingkungan belajar (Suwarni, 2024).

Pembelajaran berdiferensiasi adalah strategi yang digunakan guru untuk memenuhi kebutuhan belajar masing-masing siswa. Namun, pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti guru harus mengajar 35 siswa dengan 35 metode yang berbeda, atau menambah jumlah soal bagi siswa yang memiliki pemahaman lebih tinggi dibandingkan siswa lainnya (Yani & Susanti, 2023). Pembelajaran berdiferensiasi merupakan metode yang mengakomodasi kebutuhan belajar masing-masing siswa. Guru menyediakan dukungan sesuai kebutuhan individu, karena tiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda dan tidak dapat diperlakukan dengan cara yang sama (Mahfudz, 2023).

Guru perlu mempertimbangkan langkah-langkah yang tepat dalam menerapkan pembelajaran diferensiasi. Pembelajaran diferensiasi bukanlah tentang memberikan perlakuan yang berbeda untuk setiap siswa atau membedakan siswa berdasarkan tingkat kecerdasan. Sebaliknya, pembelajaran berdiferensiasi berfokus pada pemberian pelayanan yang sesuai dan penerapan strategi yang efektif untuk mendukung gaya belajar mereka, sehingga mereka dapat mengoptimalkan potensi belajarnya masing-masing. Selama proses pembelajaran di kelas, siswa dapat mempelajari materi sesuai dengan kemampuan, minat, dan kebutuhannya. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk merasa lebih percaya diri tanpa merasa gagal (Puspitasari et al, 2024)

Strategi pembelajaran diferensiasi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan siswa mencakup diferensiasi konten, proses, dan produk. Diferensiasi konten berkaitan dengan materi atau isi yang diajarkan kepada siswa. Pendekatan ini dapat disesuaikan dengan tingkat kesiapan, minat, bakat dan profil masing -- masing siswa. Diferensiasi proses merujuk pada cara siswa memproses informasi, berinteraksi dengan materi, dan bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi metode belajar mereka. Sedangkan diferensiasi produk berfokus pada hasil atau produk akhir yang dihasilkan siswa, seperti presentasi video, rekaman, dan tulisan tangan sesuai dengan pemahaman masing-masing (Yani & Susanti, 2023).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun