Mohon tunggu...
Wahyu Jati Wibowo
Wahyu Jati Wibowo Mohon Tunggu... Freelancer - Catatan WJW

Melihat, Amati, Dengarkan dan Jadikan Tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Menginginkan Satu Harapan di Bulan Ramadan Tahun 2020

27 April 2020   17:01 Diperbarui: 27 April 2020   17:07 1523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat dinantikan bagi umat Islam seluruh dunia. Karena di bulan Ramadhan memiliki banyak kelebihan di bandingkan dengan bulan-bulan lain. Harapan di setiap bulan ramadhan ialah menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya. Memanfaatkan bulan Ramadhan untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Swt. Sedikit berbeda dengan tahun kemarin di tahun 2020 ini bulan Ramadhan berubah karena Pandemi Corona. 

Iklan sirup marjan yang menghiasi televisi sebelum masuk bulan Ramadhan terasa hambar dikarenakan dalam masih suasana efek Pandemi Corona. Pandemi Corona membuat perubahan sangat besar di Bulan Ramadhan ini. Pemerintah mengeluarkan sejumlah imbauan kepada masyarakat untuk tetap berada di rumah dan menjaga jarak (physical distancing). Imbauan ini membuat beberapa aktivitas masyarakat menjadi terbatas, termasuk kegiatan yang dilakukan di bulan Ramadhan. 

Salah satu aktivitas ibadah yang terganggu di bulan Ramadhan ini adalah sholat tarawih. Beberapa  Masjid tidak melaksanakan sholat tarawih karena ikut imbauan pemerintah. Tidak ada sholat tarawih juga tidak ada aktifitas membaca al-quran secara bersama - sama setelah mengerjakan sholat tarawih. Ini dikarenakan beberapa daerah sudah masuk zona merah dan juga menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) karena virus Corona sudah semakin besar penyebarannya. Saya  merasa sedih dengan keadaan ini tetapi untuk membantu memutuskan rantai virus corona mengikuti imbauan pemerintah dengan tetap dirumah dan melaksanakan ibadah juga di rumah opsi yang paling terbaik saat ini.

Ada tradisi yang sangat dinantikan masyarakat bengkalis setiap tahun  menjelang penutupan Ramadhan  yaitu Tradisi Lampu Colok. Lampu Colok terkenal di Kabupaten Bengkalis,Provinsi Riau. Lampu colok tersebut dari kaleng bekas yang  di jadikan sebuah bentuk atau pola seperti masjid ataupun Asma Allah. Setiap Desa berlomba - lomba membuat menara lampu colok, karena Lampu Colok termasuk wisata malam dan hiburan bagi masyarakat setempat maupun orang luar. Orang asli Bengkalis yang merantau di daerah luar tidak ingin melewatkan kesempatan  pulang kampung hanya untuk melihat Lampu Colok.  Tak heran dari malam 27 ramadhan banyak masyarakat yang ramai melihat Lampu Colok. Tetapi kesedihan sangat terasa di tahun ini Tradisi Lampu Colok tidak diadakan dikarenakan Pandemi Corona. Pemerintah Kabupaten Bengkalis sudah mengeluarkan Surat Himbauan untuk tidak menggelarkan kegiatan Tradisi Lampu Colok. Sangat disayangkan sekali padahal Tradisi ini harus tetap terjaga setiap tahunnya tetapi karena efek Pandemi Corona  yang tidak hanya dirasakan Negara Indonesia juga seluruh dunia, Dengan hati terpaksa merelakan Tradisi Lampu Colok di Ramadhan tahun 2020. 

Begitu banyak harapan di Ramadhan tahun 2020 yang saya harapkan tetapi kenyataannya sekarang ini harapan tidak sesuai dengan diinginkan. Tetapi hanya satu harapan yang paling terbesar saya saat ini yaitu "Virus Corona Hilang Di Atas Bumi".  Untuk itu  sama - sama kita  mengikuti himbauan Pemerintah untuk tetap di Rumah Saja, Selalu menjaga kebersihan, dan menjaga jarak (physical distancing). Semoga ada hikmah di balik semua ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun