(Wiyono., 2022)
Pada era Generasi Z, teknologi digital telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Generasi ini tumbuh dalam lingkungan yang dikelilingi oleh perangkat elektronik, internet, dan media sosial. Oleh karena itu, pendekatan pembelajaran pun mengalami transformasi signifikan dengan munculnya konsep pembelajaran digital. Artikel ini akan membahas dampak dan peran pembelajaran digital dalam menciptakan pengalaman belajar yang lebih dinamis dan relevan untuk Generasi Z.
Pembelajaran digital menawarkan fleksibilitas yang tinggi, memungkinkan akses materi pembelajaran dari mana saja dan kapan saja. Platform pembelajaran online, aplikasi edukasi, dan sumber daya digital lainnya menyediakan cara yang inovatif untuk menyampaikan informasi. Generasi Z, dengan kecakapan teknologi yang tinggi, merespon positif terhadap pendekatan ini, karena memberikan kebebasan untuk belajar sesuai dengan ritme dan gaya mereka sendiri.
Salah satu keunggulan pembelajaran digital adalah adanya interaktifitas yang lebih besar. Materi pembelajaran dapat disajikan dalam bentuk multimedia, seperti video, simulasi, dan gambar interaktif, yang membuat proses pembelajaran lebih menarik dan mudah dipahami. Generasi Z, yang terbiasa dengan konten visual yang kaya, cenderung lebih terlibat dalam pembelajaran digital.
Selain itu, pembelajaran digital membuka pintu untuk kolaborasi global. Melalui platform online, siswa dapat terhubung dengan rekan sejawat mereka di seluruh dunia. Ini tidak hanya memperluas wawasan mereka tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial dan budaya. Generasi Z diberikan peluang untuk berkolaborasi dan berbagi ide dengan individu dari latar belakang yang berbeda, menciptakan lingkungan belajar yang inklusif.
Namun, tantangan juga muncul seiring dengan perkembangan pembelajaran digital. Generasi Z perlu dibekali dengan keterampilan literasi digital untuk dapat memilah informasi, memahami keamanan online, dan mengembangkan sikap kritis terhadap konten yang mereka temui di dunia maya. Pendidik perlu memastikan bahwa siswa mampu menggunakan teknologi secara positif dan bertanggung jawab.
Dalam konteks ini, peran guru menjadi kunci. Meskipun pembelajaran digital memberikan akses ke sumber daya yang melimpah, guru tetap berperan sebagai fasilitator pembelajaran. Mereka harus dapat memandu siswa melalui proses pembelajaran digital, memberikan bimbingan, dan memberikan umpan balik konstruktif.
Dengan demikian, pembelajaran digital di era Generasi Z tidak hanya sekadar menggantikan metode tradisional, tetapi lebih pada transformasi konsep pembelajaran secara keseluruhan. Dengan memahami kebutuhan dan preferensi Generasi Z, pendidikan dapat beradaptasi dan memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih relevan, interaktif, dan menyeluruh. Pendidikan digital bukan hanya sarana untuk menyampaikan informasi, tetapi juga merupakan kunci untuk membentuk individu yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan kecakapan dan pengetahuan yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H