Mohon tunggu...
Wiyono W
Wiyono W Mohon Tunggu... -

!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bandara Soekarno Hatta dan Kroninya

15 Juli 2011   09:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:39 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandara Soekarno Hatta mulai beroperasi sejak tahun 1985, bandara ini terbagi menjadi 4 terminal, yaitu Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3 dan Terminal 4.

Bandara Soekarno Hatta dari bangunannya terlihat sangat indah dan elegant, dengan ciri khas Indonesia, tempat parkir yang sangat luas, hiasan-hiasan seperti patung-patung yang sangat menarik, memang pantas kalau bandara ini menjadi bandara international.
TAPI SAYANG!!!!

Bandara Soekarno Hatta menyimpan sampah-sampah tak berguna, seperti pemerasan terhadap Tenaga Kerja Indonesia, di sini para Tenaga Kerja Indonesia yang datang dari luar negeri harus melalui buanyak halangan dan hambatan, yang hampir menguras banyak uang dari hasil jerih payah mereka sendiri selama di Luar Negeri.

Kejadian yang saya alami:

Saat itu saya pulang dari luar negeri, ketika pemeriksaan paspor selesai, saya langsung ke toilet, habis itu menuju keluar, namun apa yang terjadi di situ, saat menuju pintu keluar, banyak orang-orang yang tidak jelas siapa mereka, melihat satu persatu paspor dari para penumpang, kalau Tenaga Kerja Indonesia mereka harus balik dan menuju ke sebuah pintu, yang bisa di katakan sebagai pintu pemerasan, kalau bukan Tenaga Kerja Indonesia bisa langsung keluar, saat itu saya tidak bersedia memberikan paspor saya, tapi mereka memaksa, dan akhirnya saya tunjukkan paspor saya. Karena saya bukan Tenaga Kerja Indonesia saya langsung keluar, Sesulit itukah sebuah bandara international hanya untuk keluar????

INI SANGAT MENYEDIHKAN!!!!!!!!!!!!!
DI MANA KERJA PROFESIONAL MEREKA DI SEBUAH PINTU GERBANG INTERNATIONAL??

Selanjutnya saya sudah keluar dari bandara dan menuju tempat pemberhentian bisa, yang sebenarnya tidak ada sama sekali tempat untuk berhenti, tapi kita bisa di mana saja untuk menunggu, saat itu saya keluar, sangat buanyak orang-orang yang menawarkan jasa, seperti taxi, hampir mebuat kewalahan. Seperti mereka seharian tidak dapat penumpang. Semuanya mampu saya lewati dengan tanpa permasalahan, selanjutnya saya duduk di emperan bandara, tiba-tiba datang seorang pemuda yang menawarkan barang, entah barang apa yang jelas barang tersebut sangat tidak aku butuhkan, beberapa kali saya harus bilang tidak, tapi dia memang terlahir sebagai orang yang sangat pandai berbicara (biarpun omong kosong belaka), mencoba merayu agar saya membeli barang tersebut, karena bosan saya coba meninggalkan dia, tapi apa dia mengikuti terus. Seperti mau merampok... Dasar penjahat gak jelas dalam hati bicara. Setelah beberapa menit akhirnya bis yang saya tunggu datang juga, dan saya pergi saja dan naik bis.

Seperti inikah Bandara International kita? sama sekali tidak ada keprofesionalan kerja, keamanan sama seklai tidak ada alias nol besar, sebuah bandara yang memelihara pemeras, perampok, dan bisa di bilang penjahat dalam selimut. Sama sekali tidak menghargai para Tenaga Kerja Indonesia, yang seharusnya menjadi aset negara.

BANDARA YANG SANGAT INDAH NAMUN DI DALAMNYA TERDAPAT SANGAT BANYAK KEBUSUKAN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

*Nb:
Saya coba menulis seperti ini cuma ingin agar Indonesia ada harganya di mata dunia, agar orang-orang yang terlibat kejahatan sadar dan tahu diri. Saya juga ingin menyarankan bagi kalian yang melewati bandara ini, ataupun sekedar bermain ke sini, berhati-hatilah, banyak sekali penjahat-penjahat kelas kupret yang gak jelas.

Terima Kasih.
Kalau kalian punya cerita seperti itu baik itu di bandara ataupun di daerah lain, seperti kejahatan kalian bisa kirim ke email saya, nanti saya upload.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun