Mengumpat bukan sesuatu yang tabu didengar oleh telinga kita. Mengumpat adalah bentuk menunjukkan ekspresi diri dengan ucapan, dimana ucapan tersebut disinyalir dapat menimbulkan power baru pada diri sendiri.Â
Seperti yang kita ketahui bahwasanya seseorang mengumpat karena ada titik lemah dan dominan dirasakan oleh tubuh. Ada keinginan tubuh untuk melawan rasa lemah dalam dirinya.Â
Mengumpat yang kita ketahui hanya diucapkan oleh orang dewasa namun fenomena terkini sudah merambah dalam dunia anak-anak.Â
Anak usia dini yang belum paham esensi mengumpat pun bisa mengumpat dengan faasih dan mahir. Remaja pun tak kalah hebatnya dalam mengumpat. Menurut mereka dengan mengumpat, maka bisa menunjukkan superioritas dan menunjukkan kebanggaan individual.Â
Mengumpat bagi orang dewasa disinyalir untuk membangun kekuatan diri yang melemah akibat tekanan pada hal tertentu misalnya, tuntutan deadline pekerjaan dan hal lain di lingkunga kerjanya.Â
Faktor utama anak-anak mengumpat bisa dilihat dari beberapa faktor :Â
1. Lingkungan Tempat TinggalÂ
Lingkungan dimana anak diasuh dan dibesarkan menjadi sebab kepribadian anak terbentuk. Anak yang lahir karena  lingkungan      yang menormalisasi mengumpat dengan bebas makaitulah kebiasaaan yang akan diturunkan pada generasinya.Â
2. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga adalah tempat pertamakali anak mendapatkan pembelajaran tentang etika. Jika dalam sebuah keluarga mengabaikan tata aturan dalam bersosialisasi sudah barang tentu ia akan tumbuh tanpa rambu-rambu. mudah terpengaruh oleh lingkungan dan tidak memiliki kemampuan membela diri secara bijak.Â