Di Indonesia, apresiasi dan penghormatan terhadap perempuan masih memerlukan pembenahan utamanya dalam hal bullying dan cat calling.  Baik sebagai lawan jenis atau sesama jenis harus saling mendukung dan  memerlihatkan etika baik dalam ranah domestik  maupun publik. Sehingga generasi muda memiliki panutan yang siap diidolakan di setiap sudut kehidupannya. Film Sang Penari telah cukup memberikan selayang pandang tentang bagaimana keseharian  dan peran perempuan zaman nenek buyut kita dulu. Tentu saja harapannya bisa mengambil sisi baiknya yakni, bersemangat, bertanggung jawab, berani mengambil resiko dan memiliki pendirian yang kuat.
Biodata penulis:
       Mohon izin memperkenalkan diri. Saya biasa dipanggil Athong dengan tinggi badan satu setengah meter. Berkulit tone khas wanita Indonesia. Memiliki hobi berkelana dan merangkum bahasa random dikepalanya. Berasal  dari kabupaten Ponorogo Jawa timur. Salam santun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H