Mohon tunggu...
Wiwit Wahyu Hidayati
Wiwit Wahyu Hidayati Mohon Tunggu... -

mawar berduri itu seperti halnya jarum yang menancap di busa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kata Senja Untuk Ibu

20 Desember 2013   11:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:42 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(Hidayati)

kala surya akan tenggelam bersama senja

sosokmu lembut menyentuh pundakku

memberikan petuah tentang malam

ya, karena

kau ingin menjagaku dari kegelapan

ketika sampailah surya menyambut hariku

tanganmu kembali kau sentuhkan pundakku

ya, itu pembuktianmu

agar aku bangun dari imaji mimpi

yang tak mampu kau gayuhkan

sampailah kala mentari menghujani

langkahmu merantai asa

kau tetap sempat menyentuh pundakku

ya, itu kasihmu

kau biarkan aku terus berteduh

hingga tak membiarkan aku merasakan sengatan

mentari yang kau rasakan

senja selalu pergi saat waktunya tiba

tapi, cahaya bias yang menghiasi kesan senja

selalu setia mengiringi

dari waktunya senja menjelang

hingga tenggelam bersamanya

itu kamu ibu,

kamu adalah senjaku dalam kabut-kabut tebal

ya, itu wujudmu ibu

wujud tanpa makna yang bisa dimaknai

wujud tersirat dengan segala kasihmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun