Mohon tunggu...
Wiwin Widya Al Barokah
Wiwin Widya Al Barokah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

Seseorang yang hobi membaca dan menyukai seni.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benarkah Semua Orang Jawa Fasih Berbahasa Jawa?

29 Mei 2022   13:08 Diperbarui: 29 Mei 2022   13:16 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika guru mencoba menjelaskan materi pelajaran dengan bahasa Krama Inggil maka banyak murid akan meminta guru untuk menerjemahkan apa yang dijelaskan ke dalam bahasa Indonesia.  Seringkali juga ketika guru bertanya kepada murid tentang materi yang sedang diajarkan, kemudian murid hanya diam dan saling melirik ke sesama murid, karena kami memang tidak mengerti apa yang guru katakan. Sehingga guru pun kembali harus mengulang penjelasannya menggunakan bahasa Indonesia agar murid mengerti inti dari materi yang sedang diajarkan.

Sementara itu, berdasarkan  peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 Tahun 2013, satuan pendidikan wajib menerapkan pelaksanaan pembelajaran Muatan Lokal dengan durasi dua jam pelajaran dalam seminggu. Sehingga besarnya beban mata pelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa yang harus dipelajari murid dengan durasi mata pelajaran yang lumayan singkat, guru perlu merencanakan strategi pembelajaran yang terukur agar pembelajaran di kelas tetap efektif dan efisien, salah satunya dengan diselinginya guru mengkomunikasikan mata pelajaran Bahasa Jawa menggunakan bahasa Indonesia.

Walaupun kami terbiasa berkomunikasi dengan Bahasa Tegal, bukan berarti kami tidak menggunakan Bahasa Jawa sama sekali. Bahasa Jawa seringkali digunakan pada acara resmi, seperti pidato didepan kepegawaian pemerintah, sambutan acara pernikahan, slametan, dll. Biasanya penggunaan bahasa Jawa dalam percakapan sehari-hari lebih sering dituturkan oleh seseorang yang memiliki kedudukan sosial di lingkungan masyarakat. Sedangkan masyarakat biasa sepertinya lebih nyaman menggunakan bahasa Tegal dalam percakapan sehari-hari.

Penggunaan suatu bahasa di sebuah wilayah tergantung seberapa sering bahasa tersebut dituturkan oleh masyarakatnya dalam berbagai kondisi dan situasi. Daerah Tegal yang merupakan bagian dari wilayah Jawa Tengah, masyarakatnya fasih menggunakan bahasa ibunya yaitu bahasa Tegal dari pada bahasa Jawa. Alasannya cukup beragam, selain dari sisi historis, di Tegal penggunaan bahasa Jawa oleh masyarakatnya dalam bertutur kurang berkembang dibandingkan di daerah Semarang, Solo, maupun Yogyakarta. Di institusi pendidikan pengajaran bahasa Jawa diimplementasikan dalam mata pelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa, namun juga memiliki tantangan sendiri sehingga proses pengajaran bahasa Jawa di sekolah terbilang kurang optimal.

Terlepas dari semua itu bahasa merupakan identitas sosial dari sebuah masyarakat. Suatu bahasa bisa saja punah disebabkan semakin sedikitnya penuturnya. Oleh karena itu, upaya setiap masyarakat dalam merawat bahasa ibunya sangat berpengaruh terhadap eksistensi penggunaan suatu bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun