Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Mahasiswa KPL UM Gunakan Game UNO Stacko Sebagai Media Pembelajaran Geografi

25 Oktober 2018   14:19 Diperbarui: 25 Oktober 2018   15:01 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri
Gondanglegi, Mahasiswa  Universitas Negeri Malang  yang telah melaksanakan KPL II ( Kuliah Praktik Lapangan) di SMA Negeri 1 Gondanglegi pada tanggal 27 juli hingga 17 september 2018 untuk yang gelombang I,

Mahasiswa Kpl khususnya jurusan Geografi menggunakan Game Uno Stacko sebagai media pembelajaran yang menyenangkan pada materi "Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia", terobosan mahasiswa menggunakan media Game Uno Stacko karena mahasiswa berpikir bagaimana pembelajaran itu tidak membosankan, ilmu yang disampaikan kepada peserta didik tidak terasa memberatkan mereka.

Menurut Gabriel sebagai ketua kelas XI-ips 1 "Pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan game itu lebih masuk kepemahaman teman-teman termasuk saya juga bu, dari pada guru yang hanya ceremah didepan kemudian dikasih tugas menurutku kurang menyenangkan" kamis (13/9/18).

Cara kerja menggunakan game Uno Stacko sangatlah mudah, pertama mahasiswa menyiapkan sebuah pertanyaan beserta jawaban sebanyak 45 yang terkait dengan materi "Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia", kemudian pertanyaan tersebut ditempelkan di dalam balok Uno Stacko, perserta didik dibagi sebanyak enam kelompok, kemudian Game Uno Stacko dimulai sesuai peraturan permainan, perwakilan dari setiap kelompok maju persatu untuk  mengambil pertanyaan sambil menjalankan permainannya, dan langsung menulis pertanyaan, kemudian pertanyaan langsung dikerjakan, kelompok yang meruntuhkan balok Uno Stacko akan mendapatkan challange atau tantangan bernyanyi, ataupun nge-dance.

Menurut saya " kenapa kita memilih Game Uno Stacko itu awalnya cuma iseng waktu kita (tim kpl jurasan Geografi) nongkrong disebuah cafe rencanannya si mau mengerjakan rpp, kemudian kita terpikirkan untuk menerapkan game tersebut sebagai media, dan ternyata game tersebut cukup menarik perhatian siswa, pembelajaran dikelas tidaklah membosankan"

Menurut guru pamong, Bapak Kuswadi S.p,d "iya memang benar guru itu harus lebih kreatif untuk menyampaikan ilmu dan mudah diterima oleh siswanya, saya salut dengan kalian sebagai mahasiswa ide-ide kalian sangat memotivasi guru yang lain untuk pembelajaran yang menyenangkan "kamis (13/9/18)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun