Yaaaa, , , siapa nih teman-teman yang pernah jadi pelacur???
“Saya saya”, *angat tangan.
Eits eitsss, jangan salah paham dulu, pelacur yang saya maksud adalah pelarian curhat. Nah bagi teman2 yang pernah dicurhatin teman/kerabat, mungkin selain menjadi pendengar yang baik, teman2 mencoba untuk ikut memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi. Sebelum memberikan solusi, secara tidak langsung kita harus mengetahui pokok permasalahan dan menganalisanya. Ini bisa kita jadikan contoh asesmen yang akan kita bahas lebih detail disini.
A.Gambaran Umum Asesmen
Pengertian asesmen menurut Sundberg adalah suatu proses memahamidan mengevaluasi tindakan, perasaan, dan proses berpikir klien.
Sejarahnya, pada zaman Yunani Kuno dan Eropa, asesmen pada dasarnya digunakan untuk melihat penyebab atau latar belakang tarjadinya gangguan pada seseorang (Mc. Rynold dalamWiramihardja, 2012:93).
Pada abad ke-19, asesmen masa modern yang dipelopori oleh Sir Galton di Inggris dan Sir Cattel di Amerika dilakukan dengan langkah-langkah yang lebih obyektif, baku, dan sistematik dengan tujuan memahami perbedaan-perbedaan individu secara lebih tepat
B.Alasan Asesmen
Menurut Korchin (1976), asesmen klinis dibutuhkan untuk membuat keputusan yang didasari informasi yang dapat diandalkan. Sedang menurut Kendall, asesmen dilakukan untuk menunjang keputusan-keputusan seperti penyaringan dan diagnosis, evaluasi dan intervensi, serta riset .
C.Sasaran Asesmen
Psikolog klinis dapat memusatkan atensinya terhadap (1) disfungsi (psikologis) individual, memperhatikan abnormalitas atau kekurangan dalam aspek pikiran, emosi atau tindakannya. (2) kekuatan klien dalam hal kemampuan, keterampilan, atau sensitivitas yang menjadi target evaluasi. (3) kepribadian subjek (Sutardjo, 2012). Dalam hal ini biasanya dengan menggunakan observasi, tes, dan interview.
Selain itu, psikologi klinis mampu mengases kekuatan dan kelemahan lingkungan sociadan efek lingkungan social terhadap pikiran, perasaan dan tingkah laku l individu klien atau biasa dikenal dengan asesmen fungsional.
D.Metode Asesmen
1.Wawancara
Menurut Goldenberg (1983) wawancara adalah pertemuan yang bersifat percakapan yang diinisiasikan dengan penuh pertimbangan antara dua orang atau lebih, melibatkan komunikasi verbal ataupun non verbal di mana seseorang berusaha mendapatkan informasi tentang orang lain. Adapun tujuan dari metode ini adalah, memperoleh informasi, menilai secara jujur, dan mengases atau mendiagnosis seseorang, mempengaruhi, mengubah atau memodofikasi perilaku klien.
2.Pengamatan (Observasi)
Dalam pengamatan, klinikus memusatkan atensinya kepada perilaku subjek, meliputi apa yang dilakukan dan bagaimana ia melakukannya. (Surodjo, 2012) Pada dasarnya perilaku dapat dibedakan menjadi tiga jenis, di antaranya:
3.Tes Terstruktur
Tes ini meminta subjek menjawab pertanyaan secara tegas, tidak samar-samar, ya atau tidak, dan maknanya uniform, serta merespon pertanyaan dengan sangat terbatas (Surodjo, 2012). Tes ini membutuhkan standarisasi yang hati-hati dan norma yang represenatif. Dalam hal ini, standarisasi adalah prosedur pengetasan dan keadaan klien serta tempat dan suasana saat tes berlangsung. Sedangkan norma adalah seperangkat nilai yang didapat dari sekelompok orang yang telah melakukan tes (Surodjo, 2012).
4.Tes Tak Terstruktur
Tes inimemberi keluasan pada klien dalam menjawab tes, seperti tes Thematic Apperception Test (TAT) atau Rorschach Inkblottes. Dinamakan tak terstruktur sebab stimulus testnya tidak membutuhkan jawaban yang ditentukan secara tegas dan jelas. Factor pribadi testee sangat menentukan. Dalam tes ini yang perlu diperhatikan adalah bahwa setiap rangsang, misalnya kartu, memiliki daya tarik, ajakan, nilai psikologis tertenetu atau disebut (Auferderungscharacter).
5.Asesmen Keperilakuan
Observasi ini merupakan observasi sistematik yang dilakukan dalam laboratorium, klinik, kelas ataupun dalam perilaku sehari-hari. Observasi ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan informasi yang belum didapat melalui wawancara, mengevaluasi ketepatan komunikasi verbal klien dan konsistensinya dengan komunikasi non-verbal, dan membuat kesimpulan mengenai keadaan dalam, perasaan dan motivasi yang perlu mendapat perhatian khusus (Sutardjo, 2012).
6.Kunjungan Rumah
Tujuan daripada melakukan kunjungan rumah ini adalah memahami kehidupan alamiah klien di rumah dan keadaan serta pola kehidupan keluarga klien.
7.Catatan Kehidupan
Catatan kehidupan atau riwayat hidup klien dapat menggambarkan pengalaman atau peristiwa peristiwa yang pernah dialaminya. Selain itu dengan adanya catatan ini dapat menunjukkan jenis kepribadian seorang klien yang akan memudahkan psikolog dalam mengasesmen.
Sebenarnya terdapat teori yang hampir klasik mengenai masalah itu, ialah yang disebut dengan analisa kehidupan atau “Biografische Analyse” yang bukunya ditulis oleh Clauser.
8.Dokumen Pribadi
Menurut Allport catatan atau dokumen pribadi lainnya penting untuk mengetahui motif utama klien, maupun hal-hal yang disembunyikan, penyangkalan, hambatan, dan kesulitan klien dalam membicarakan permasalahannya (Surodjo, 2012).
9.Pemfungsian Psikofisiologis
Hubungan antara psikis dan faal sangat erat. Tidak ada kondisi psikis yang tidak berkaitan dengan anatomi tubuh kita. Misalnya, orang yang sedang marah, mukanya memerah. Hal ini disebabkan oleh besarnya pompa darah dari jantung untuk menembus kapiler-kapiler pada permukaaan kulit. Orang yang memiliki kegagalan dalam pemfungsian psikofisiologis biasanya mengalami penyakit psikosomatis, atau kondisi fisik yang terganggu akibat kondisi psikis yang tidak stabil.
E.Laporan Asesmen
a)Data Identitas
Nama, umur, tanggal lahir, alamat, nomor telepon, tempat pemeriksaan, tanggal asesmen, dan nama pemeriksa
b)Permintaan referal
Hal yang diinginkan pengirim, alasan klien dikirim untuk asesmen, dll.
c)Sejarah sosial dan konteks
Informasi latar belakang menyangkut keluarga, kesehatan, pekerjaan, dll.
d)Observasi Perilaku, fisik, dan psikis
Observasi verbal & nonverbal, status physicus, & status psychicus.
e)Pengadministrasian tes
Pemeriksa menyiapkandaftar semua tes.
f)Hasil Tes
Karakteristik perilaku, defenses, relasi interpersonal, gaya hidup, konsep diri, dll.
g)Simpulan
Menampilkan formulasi diagnostik, rekomendasi treatment, keterangan konflik klien, gaya menangani masalah, dll.
h)Prognosis
Dugaan mengenai seberapa jauh kemungkinan seorang pasien dapat sembuh dengan melihat hasil pemeriksaan.
i)Rangkuman
Menampilkan kunci/pokok-pokok laporan.
j)Gaya Penulisan
Disesuaikan dengan pemahaman klien (komunikan)
F.Nilai Ilmiah Asesmen
1)Reliabilitas
Reliabilitas adalah taraf yaneg menentukan tes yang digunakan bersifat stabil dan konsisten.
a)Stabilitas Temporal
i.Mengacu pada perhitungan reliabilitas tes-retes.
ii.Korelasi retes yang rendah menunjukkan stabilitas yang rendah
b)Reliabilitas Antarskor
i.Melibatkan evaluasi kemampuan dari dua/tiga skor independen dalam hal skor atau rating
ii.Semakin subjektif peringkat dan observasi, maka semakin rendah realibilitas interskornya.
c)Konsistensi Internal
Menggunakan korelasi split-half
2)Validitas
Validitas adalah taraf dimana suatu pengukuran psikologi memberikan gambaran tentang apa yang sebenarnya mau diukur.
a)Content Validity
Dilihat dari isinya, mengukur atribut psikologis yang dimaksudkan untuk diukur.
b)Criterion-Related Validity
Ditunjukkan dengan korelasi antarskor pada tes yang hendak dicari validitasnya dengan skor pada tes yang dijadikan kriteria.
c)Construct Validity
Dalam atribut psikologis, seorang ahli membuat konstruksi teoritis guna mendeskripsikan atribut yang dipersoalkan, kontruksi teoritis ini akan tergantung pada ilmuwan yang mengembangkannya.
Demikianlah uraian singkat, padat, dan (semoga) jelas dari asesmen psikologi klinis I. Yaaah, memang berisi teori sih, tapi jika dibaca dengan teliti dan dipraktikkan, semoga kita dapat mulai mengasesmen dengan baik dan benar sesuai prosedur yang berlaku.
Reference:
Wiramihardja, Sutardjo A. (2012). Pengantar Psikologi Klinis. Bandung; Refika Aditama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H