“Gini, ada ukhwat yang butuh bantuan anti, boleh ana antar beliau kesana sekarang?? Alhamdulillah, kalau begitu. Jazakillah, Ukhti. Wassalamu’alaikum , , ,”.
Mau dibawa kemana aku? Untuk apa?? Tadi kudengar nama Nabila. Bukankah ia pengurus Rohis juga? Apa urusannya?.
“Gimana, Akh? Bisa?“.
“Beres, Akhi Aldo. Ciiiiiipppz !!“.
“Alhamdulillah“.
10 menit kemudian. Di depan sebuah rumah mewah, mobil yang kutumpangi berhenti. Semuanya menunggu aku turun. Dengan sopan Aldo mempersilahkan aku turun.
“Silakan turun, Ukhti Alya”.
“Untuk apa aku dibawa kemari??“, tanyaku.
“Kami tidak mungkin mengantarmu pulang dalam keadaan seperti ini. Bisa gawat. Lebih baik kamu turun dulu. Tuh, Ukhti Nabila akan membantumu berbenah“.
Sebelum aku turun, seorang gadis manis dengan pakaian panjang dan jilbab yang anggun menghampiriku. Dia mengetuk kaca mobil, segera kubuka. Nabila.
“Assalamu’alaikum“, sapa Nabila dengan santun.