Ini adalah kisah dari seorang gadis lugu yang mempunyai sejuta mimpi. Mimpi. Apakah kalian tahu apa itu mimpi? bunga tidur. Pasti itu yang terlintas dalam pikiran kalian. Tapi, bukan itu mimpi yang kumaksud. Mimpi atau sering disebut impian. Kalian tahu bukan apa itu impian? impian adalah sesuatu yang teramat ingin kita capai. Apakah kalian mempunyai sesuatu yang teramat ingin dicapai? pasti punya, bukan? begitupun denganku.
aku Dellie, impian terbesarku menjadi seorang mahasiswi di Harvard University. aku juga ingin, sangat ingin memiliki sebuah restoran di beberapa Negara. Membayangkan betapa bangganya kedua orang tuaku nanti, sungguh membuatku tak sabar ingin segera mewujudkan mimpi itu. aku memejamkan kedua mataku, membisikan harapan agar impianku  terwujud kepada tuhan. Kubuka mataku kembali lalu menatap ke arah langit biru yang tersenyum cerah seakan akan menyemangatiku.
"Dellie!" seseorang memanggilku kutolehkan kepalaku ke arah samping.
"Allea? sejak kapan kamu di sini?" tanyaku dengan kening berkerut. Dia masih tersenyum.
"Kira kira 2 menit 43 detik yang lalu," jawabnya yang kuyakin asal. Ayolah dia tidak mungkin serajin itu menghitung menit juga detiknya.
"Aku serius!" diletakan jari telunjuk dan tengah disamping kepalanya membentuk huruf v. kugelengkan kepalaku melihat kelakuan sahabatku yang aneh ini.
"Kekuatan dari sebuah impian, kamu percaya itu kan Le?" tanyaku kepada Allea. "hmmm
"Hey! bukan bermimpi tapi impian!" aku sedikit menatapnya dengan sinis dan menunjukan mimik tak suka kepadanya.
"Lagi pula itu kan sama saja?" ucapnya.
"Beda tahu! bermimpi itu hanya di saat kamu tak sadar dan tak tahu apa yang sedang kamu lakukan sedangkan impian itu adalah sesuatu yang teramat ingin kamu capai."
"Ya biasa aja kali natapnya jangan sinis gitu." Aku hanya tersenyum malu seraya menunjukan gigi rapiku kepadanya.