kesehatan mental atau berbagai urusan terkait psikologi.Â
Sekarang ini, kita sudah tidak lagi asing dengan pembicaraan yang terkait denganSalah satu di antaranya yang sekarang mulai dibahas oleh banyak orang adalah self-sabotage. Beberapa orang mengenal istilah ini dengan prokastinasi atau mental blok.
Self-sabotage ini merupakan perilaku yang biasa dilakukan oleh banyak orang dan terkait erat dengan kata "malas" dan menunda-nunda pekerjaan. Bahkan, pada beberapa kasus, terkadang seseorang berperilaku self-sabotage dan berdalih self-care.
Menunda kewajiban seperti pekerjaan atau tugas dan memilih melakukan hal yang lebih menyenangkan. Memilih membuka media sosial, padahal ada setumpuk buku yang perlu dibaca.Â
Melakukan cheating pada sedang dalam program diet. Inilah bentuk-bentuk dari self-sabotage yang akhirnya membuat individu tidak mampu mencapai tujuan awal yang telah disusun sebelumnya.
Kenapa Kita Sering "Menunda"?
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, terkadang banyak dari kita menggunakan kata self-care atau self reward untuk dapat melakukan kemalasan.Â
Padahal, hal tersebut adalah perilaku self-sabotaging. Alasan dari perbuatan ini tidak hanya satu, ada banyak alasan yang dapat membuat seseorang sering kali melakukan self-sabotage.
Berdasarkan PositivePsychology.com, dikatakan bahwa setidaknya ada 5 alasan seseorang melakukan self -sabotage.
Menghindari konflik
Sadar atau tidak sadar, sebagian dari kita menghindari "konflik" saat melakukan self-sabotage atau mengundur-undur sesuatu. Ada perasaan malas untuk menghadapi tantangan dan rintangan baru saat mengerjakan kewajiban.
Modeling/Pemodelan
Bisa jadi, saat kamu kecil dahulu, kamu didik untuk banyak berhati-hati terhadap semua hal yang kamu lakukan.Â
Namun, peringatan untuk hati-hati ini terkadang tidak baik sehingga membuat seseorang justru takut melakukan banyak hal karena takut akan kegagalan. Oleh karena itu, peringatan untuk "berhati-hati" tidak boleh dilakukan secara berlebihan.
Penolakan atau Pengabaian