Mohon tunggu...
Wiwin Apriyanti
Wiwin Apriyanti Mohon Tunggu... -

penyuka jalan-jalan, hang out, dan banyak lagi...\r\nkunjungi blog ku di :\r\nhttp://apriyantiwiwin.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Pak.. Mah.. Cepat Pulang

23 Maret 2012   02:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:36 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

diceritakan ada seorang kakek yang suka sekali dengan cucunya, sebut saja doni. doni adalah cucu sang kakek satu-satunya, ia telah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya pada saat umurnya masih kecil, kira-kira 7 bulan. orang tua doni tertabrak kendaraan ketika sepulang dari pasar untuk belanja kebutuhan doni dan sang kakek.

sudah enam tahun doni ditinggalkan orang tuanya, hanya sang kakek lah yang menjadi teman hidupnya. bahkan sang kakek ia anggap sebagai orang tuanya sendiri. doni tak tahu jika ia tidak memiliki kakek, mungkin ia sudah berada di jalanan, karena doni tak memiliki keluarga lagi. sang kakek lah yang setiap waktu menjadi pijakan dan tempat curhat doni.

kadang ia juga sering menanyakan kepada sang kakek, tentang orang tuanya. "kek, bapak dan mamah doni kok belum pulang-pulang..?" padahal orang tua herman kalau lebaran sering pulang.. tapi bapak dan mamah kok gak pernah pulang... tegas doni kepada sang kakek sambil berlinang air mata.

sang kakek tak tega dan belum siap memberitahu doni tetang cerita sebenarnya. sang kakek hanya mengatakan "bapak dan mamah mu lagi kerja di jauh sana... jadi gak cukup ongkosnya untuk pulang.." padahal sang kakek tak tega dan sambil menahan air matanya. dalam hati sang kakek berkata "maafkan kakek doni.. sudah membohongi kamu.. tetapi kakek belum siap dan tega memberi tahu yang sebenarnya.. maafkan kakek."

doni kadang sering iri dengan teman-temannya yang setiap tahunnya bisa bertemu dengan orang tuanya, sedangkan ia hanya mendpatkan jwaban yang sama dari sang kakeknya. pak.. mah.. cepat pulang.. doni kangen dan ingin seperti teman-teman doni... dimana mamah sekarang?? dimana bapak sekarang..?? cepat pulang ya.. doni kangen. sang kakek yang mendengar celotehan sang cucu hanya bisa menangis tersedu-sedu... dan merasa amat bersalah kepada cucu kesayangannya tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun