Anak adalah makhluk paling sibuk di dunia, ada aja yang mereka lakukan tanpa memandang waktu dan tempat, suasana dan keadaan. Bagaimana cara mereka memandang dan melihat dunia ini begitu sederhana namun dibaliknya penuh dengan keajaiban yang seringkali membuat kita orang dewasa merasa kecil, dan kadang diluar nalar kita sebagai orang dewasa. Setiap anak adalah spesial dan setiap anak memiliki potensinya masing-masing. Potensi atau juga kelebihan anak yang apabila digali, ditemukan dan diasah akan berguna bagi dirinya, bahkan untuk  banyak orang. Awal dari pencarian potensi unggul berawal pada masa kanak-kanak. Ada anak yang bisa langsung menemukan potensinya, namun banyak pula yang belum bisa merasakan potensinya.
Kita sebagai orang tua, memiliki tanggung jawab yang amat besar untuk menemukan potensi unggul dalam diri anak. Tetapi kadang kala, ada orang tua yang bukannya membantu anak untuk menemukan dan mengasah potensi anaknya, tetapi malah meremehkan dan mengabaikannya. Dan lebih parahnya ada orang tua yang menganggap anaknya biasa-biasa saja, tidak ada special dalam diri anaknya. Sungguh aneh?.
Anak-anak yang merasa potensinya tidak diakui oleh orang tua seringkali merasa tertekan dan bingung. Mereka mungkin merasa tidak memiliki pilihan selain mengikuti keinginan dari orang tua mereka, walaupun sebenarnya pilihan itu bertentangan dengan minat dan bakat mereka. Akibatnya, ketika mereka memilih pekerjaan, karier, jurusan universitas atau keputusan penting dalam hidupnya mereka akan beranggapan dan selalu berfikir bahwa keputusannya tidak memuaskan dan akan merasa tidak bahagia dalam kehidupannya kelak. Mungkin kita berfikir itu terlalu berlebihan, tetapi itulah kenyataannya.
Anak-anak yang sering diremehkan akan potensinya juga akan cenderung memiliki rasa percaya diri yang rendah. Mereka akan selalu merasa tidak mampu melakukan sesuatu kegiatan dan tidak percaya diri untuk mengambil keputusan sehingga berakibat membuat mereka merasa tidak berharga. Kejadian ini akan dapat menghambat anak dalam mencapai potensi maksimal dalam dirinya dan akan mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.
Sehingga ketika  mereka sudah menjadi orang yang dewasa mereka akan selalu berfikir bahwa dirinya tidak layak, banyak kekurangan dalam dirinya, merasa selalu salah dan tidak becus dalam melakukan kegiatan dan pengambilan keputusan dalam kehidupannya. Jika kita sebagai orang tua yang sudah merasa terlambat untuk menggali potensi anak, jangan khawatir kita masih bisa memperbaikinya. Dengan jalan apa dan bagaimana, yuks... Bunda kita sama sama belajar.
Salah satu cara kita untuk melatih signal atau antena kita agar bisa peka terhadap potensi anak salah satunya dengan cobalah mengaguminya. Maksudnya bagaimana, belajarlah menjadi penggemar bagi anak kita sendiri. Apapun yang dia lakukan lihatlah dengan penuh kekaguman seperti kita kagum terhadap idola kita. Mencoba hargai dan apresiasi hal baik yang dilakukan anak kita, sekecil apapun itu. Berkan afirmasi positif seperti " Terima kasih ya, kak, kakak sudah berusaha dengan penuh semangat ikut lomba ini, Bunda doain kakak bisa beruntung". Sekecil apapun yang anak kita lakukan, kita sebagai orang tua perlu mengapresiasi, mengagumi dan mendoakannya, karena tanpa sadar itulah pematik keberhasilan anak kita.
Setelah menjadi pengemarnya, mengapresiasinya dan mendoakannya langkah selanjutnya adalah cobalah menstimulis anak kita dengan memperkenalkan semua bidang kegiatan. Kenalkan segala profesi, keahlian, olahraga atau alat music pokoknya perkenalkan dahulu walaupun mereka kurang berminat bersabarlah dan tidak apa-apa jika mereka ingin berganti-ganti, ikutilah dulu mereka. Biarkan anak merasakan banyak hal sehingga mereka mantap untuk mendalami satu pilihan mereka
Sebagai orang tua, kita adalah penjelajah pertama dalam dunia anak kita. Setiap langkah anak adalah misteri yang begitu indah, penuh dengan kejutan dan potensi yang tak terbatas. Jangan Lelah dan berhenti untuk mengamati, mendengarkan dan mendukung setiap langkah mereka. Dengan kesabaran dan kasih sayang, yakinlah kita akan menemukan kilauan unik dalam diri anak kita. Ingatlah Bunda, potensi anak itu bagaikan tanaman yang perlu dipupuk dengan kasih sayang, apresiasi dan ucapan indah agar tumbuh subur dan berbuah manis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H