Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Anies Baswedan: Ada Penyesalan Tidak Ikut Pilkada Jakarta

30 Agustus 2024   23:53 Diperbarui: 30 Agustus 2024   23:54 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anies Baswedan dipastikan tidak ikut Pilkada (pemilihan kepala daerah) 2024. Mantan gubernur Jakarta 2017-2022 dan mantan capres (calon presiden) nomor urut 1 di Pilpres (pemilihan presiden) 2024 lalu itu semula digadang-gadang akan ikut di Pilkada Jakarta 2024, tetapi gagal.

PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), PKS (Partai Keadilan Sejahtera), dan Partai Nasdem (Nasionalis Demokrat) yang semula akan mengusung Anies Baswedan sebagai cagub (calon gubernur) di Pilkada Jakarta, tapi kemudian berpaling.

PKB, PKS, dan Partai Nasdem urung mengusung Anies Baswedan karena mungkin tergiur dengan rayuan KIM (Koalisi Indonesia Maju). Hal itu terbukti dengan bergabungnya ketiga partai politik tersebut dengan KIM, sehingga menjadi bagian dari KIM Plus.

Ketiga partai politik itu meninggalkan Anies Baswedan sendirian. Ketiga partai politik itu lebih memilih rame-rame ikut mendukung cagub KIM, yakni mantan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Pasca ditinggal oleh ketiga partai politik itu dan pasca keluarnya putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024, Anies Baswedan sempat mau diusung oleh PDI (Partai Demokrasi Indonesia) Perjuangan.  

Saat itu Anies Baswedan sempat digadang-gadang akan dipasangkan dengan kader PDI perjuangan sendiri. Beberapa nama kader PDI perjuangan yang sempat beredar akan dipasangkan dengan Anies Baswedan antara lain Masinton Pasaribu, Hendrar Prihadi, dan Rano "Si Doel" Karno.

Nama Rano "Si Doel" Karno merupakan nama yang paling santer akan dipasangkan dengan Anies Baswedan. Pasangan Anies Baswedan-Rano Karno semakin menguat menjelang pendaftaran cagub-cawagub tanggal 27 Agustus 2024.

Namun dalam pengumuman cagub-cawagub dari PDI Perjuangan menjelang hari H pendaftaran cagub-cawagub tanggal 27 Agustus 2024, tidak ada nama Anies Baswedan. PDI Perjuangan hanya mengumumkan nama Airin Rachmi Diany sebagai cagub Provinsi Banten dan Andika Perkasa sebagai cagub Provinsi Jawa Tengah.

Belakangan pasangan cagub-cawagub yang mencuat justru bukan Anies Baswedan-Rano Karno, tapi nama pasangan lain Pramono Anung-Rano Karno. Rumor pun berkembang bahwa PDI Perjuangan memang tidak akan mengusung Anies Baswedan-Rano Karno. PDI Perjuangan akan mengusung pasangan Pramono Anung-Rano Karno.  

Ternyata benar. Di hari kedua pendaftaran cagub-cawagub tanggal 28 Agustus 2024 PDI Perjuangan langsung mendaftarkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno ke KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah) Jakarta. Dengan demikian Anies Baswedan pun kembali "gigit jari" tidak bisa maju di Pilkada Jakarta.

Peluang Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta bisa dikatakan sudah tertutup. Sebab tidak ada jalan lagi bagi Anies Baswedan, tidak ada lagi partai politik yang bisa dijadikan kendaraan untuk maju di Pilkada Jakarta.

Di hari terakhir pendaftaran cagub-cawagub (29 Agustus 2024), PDI Perjuangan sempat "bikin kejutan". PDI Perjuangan menyatakan akan mengusung Anies Baswedan dengan Ketua DPW PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono di Pilkada Jawa Barat.

Pasangan Anies Baswedan-Ono Surono itu kencang dikabarkan akan didaftarkan Kamis malam, 29 Agustus 2024, beberapa saat menjelang pendaftaran ditutup.

Namun apa yang terjadi? Sekira dua jam menjelang pendaftaran ditutup, Anies Baswedan melalui juru bicaranya Sahrin Hamid menyatakan tidak akan ikut Pilkada Jawa Barat. Alasannya karena tidak ada aspirasi dari masyarakat Jawa Barat yang memintanya maju sebagai cagub.

Hal itu berbeda dengan di Jakarta. Anies Baswedan mau maju di Pilkada Jakarta karena memang ada aspirasi dari masyarakat Jakarta yang meminta dirinya untuk maju kembali sebagai cagub untuk menata kembali Jakarta.

Terkait dengan "kegagalan" tidak bisa ikut di Pilkada Jakarta tersebut, Anies Baswedan sempat menyatakan penyesalannya. Hal itu ia sampaikan dalam akun X (twitter) nya @aniesbaswedan (30/08).

Penyesalan yang Anies Baswedan maksudkan adalah karena dirinya tidak bisa memenuhi aspirasi warga Jakarta (rakyat miskin kota, warga kampung miskin kota), yakni melakukan perbaikan-perbaikan kampung kumuh, perbaikan ekonomi, dan tidak bisa meningkatkan kesejahteraan.

Jadi penyesalan Anies Baswedan tidak bisa ikut Pilkada Jakarta bukan bersifat pribadi karena tidak punya kesempatan menduduki jabatan gubernur Jakarta. Penyesalan Anies Baswedan bersifat untuk kepentingan warga masyarakat.

Seandainya Anies Baswedan mau mengejar jabatan gubernur, tentu saja ia tidak akan menolak tiket yang diberikan PDI Perjuangan di Pilkada Jawa Barat. Tiket itu pasti akan diambil Anies Baswedan dengan cepat. Tapi nayatanya tidak.

#Pendaftaran Pilkada 2024

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun