Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Armuzna Cukup Menguras Stamina, Jemaah Haji Jangan Sampai Melupakan Ini

15 Juni 2024   18:00 Diperbarui: 15 Juni 2024   18:02 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hamparan Tenda di Mina (Sumber: dokpri)

Armuzna, yakni Arafah-Muzdalifah-Mina adalah jalur prosesi puncak pelaksanaan ibadah haji. Arafah ibarat titik start dan Mina adalah finisnya.

Arafah terletak di arah tenggara dari kota Mekkah dan berjarak sekira 25 kilometer. Kemudian Muzdalifah juga berada di arah tenggara dari kota Mekkah, berjarak sekira 13 kilometer. Sedangkan Mina terletak di arah timur dari kota Mekkah dan berjarak sekira 12,5 kilometer.

Sementara itu jarak Arafah ke Muzdalifah sekira 10 kilometer. Jarak dari Muzdalifah ke Mina sekira 5 kilometer. Jadi jarak Arafah ke Mina sekira 15 kilometer.

Tanggal 9 Dzulhijjah semua jemaah haji melaksanakan wukuf di Arafah. Hal ini dimulai dari tergelincirnya matahari (waktu dhuhur) sampai tenggelamnya matahari (waktu maghrib).

Ketika wukuf, setelah mendengarkan khotbah wukuf dan melakukan salat dhuhur dan ashar (jamak dan qashar), jemaah haji bisa melakukan berbagai amalan seperti beristighfar, berzikir, berdoa, membaca al-Qur'an, atau melakukan tafakkur dan tadabbur.

Setelah wukuf, jemaah haji secara berangsur diangkut menggunakan bus menuju Muzdalifah. Di sana semua jemaah haji melakukan mabit (bermalam, berhenti).

Jemaah haji melakukan mabit di Muzdalifah (Sumber: dokpri)
Jemaah haji melakukan mabit di Muzdalifah (Sumber: dokpri)

Mabit di Muzdalifah dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah. Mabit di Muzdalifah tidak harus dilakukan semalam suntuk. Menurut Imam Nawawi al-Bantani, mabit di Muzdalifah dilakukan cukup sesaat dari sebagian waktu setelah lewat tengah malam.

Menurut banyak pendapat, rukhsah (keringanan) mabit di Muzdalifah yang dilakukan hanya sebentar diperuntukkan bagi mereka yang memiliki uzur, seperti sakit, lanjut usia, atau dalam keadaan darurat (masyaqqah).

Dalam kaitan ini PPIH (Panitia Petugas Ibadah Haji) Arab Saudi mulai tahun ini menerapkan skema "Murur". Yakni jemaah haji tetap berada di bus masing-masing tidak turun di Muzdalifah. Bus hanya berhenti sebentar, kemudian langsung menuju Mina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun