Bagi Indonesia, mengalahkan Jepang mungkin seperti "mimpi di siang hari". Mungkin juga seperti peribahasa "Bagai pungguk merindukan bulan".
Memang tidak ada yang mustahil dalam sepak bola. Apalagi dalam sepak bola dikenal ada istilah atau jargon "bola itu bulat". Artinya bola bisa menggelinding ke (gawang) mana saja.
Namun kita tetap harus realistis, bahwa mengalahkan Jepang itu bukan hal yang mudah. Mengalahkan Jepang butuh sebuah keajaiban.
Seandainya dalam pertandingan melawan Jepang di laga terakhir Grup D, Rabu malam WIB (24/01) tim Garuda ternyata tidak mampu menang atas tim Samurai Biru, harapan lolos ke babak 16 besar bisa dikatakan nyaris habis. Apalagi jika Indonesia kalah besar dari Jepang.
Akan tetapi celah bagi Indonesia untuk lolos ke babak 16 besar sesungguhnya masih ada, kendati kecil. Tapi lagi-lagi harus bergantung kepada hasil pertandingan tim lain. Kali ini Indonesia harus bergantung kepada hasil pertandingan terakhir di Grup E atau di Grup F.
Pertama, di Grup E Yordania bisa mengalahkan Bahrain minimal dengan selisih 2 gol. Di sisi lain Indonesia tidak kalah oleh Jepang dengan selisih gol tidak lebih dari satu gol.
Bisa juga Indonesia kalah oleh Jepang dengan selisih dua gol, tapi Yordania bisa mengalahkan Bahrain dengan selisih 3 gol. Intinya Bahrain kalah oleh Yordania dengan selisih gol lebih banyak dari selisih gol kekalahan Indonesia dari Jepang.
Kedua, di Grup F Kirgizstan bermain imbang dengan Oman. Tidak masalah, baik hasilnya 0-0, 1-1, 2-2, 3-3, atau berapa pun sama saja.
Jika satu dari dua peluang di Grup E atau Grup F itu terpenuhi, maka hal itu akan membantu Indonesia jadi "satu dari empat tim peringkat ke-3 grup terbaik".
Namun jika tidak, maka dengan berat hati Indonesia belum bisa mencatat sejarah lolos dari fase grup di Piala Asia. Indonesia harus menunda asa untuk Piala Asia berikutnya. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H