Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

AHY Masih Jadi Penentu, Cak Imin Tidak Lagi

14 Agustus 2023   22:52 Diperbarui: 14 Agustus 2023   22:53 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AHY dan Cak Imin (Sumber: kompas.com)

Partai Demokrat adalah satu dari tiga partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan dan Persatuan (atau disebut Koalisi Perubahan saja). Dua partai politik lainnya adalah Partai Nasdem (Nasional Demokrat) dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera).

Sebagaimana diketahui, Koalisi Perubahan mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024. Gabungan suara yang dimiliki ketiga partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan itu sudah cukup memenuhi ambang batas minimal pencalonan presiden (presidential threshold) sebesar 20 persen.

Untuk pendamping Anies Baswedan alias bakal calon wakil presiden, ada beberapa nama yang muncul. PKS mengusulkan Ahmad Heryawan sebagai bakal cawapres Anies. sedangkan Partai Demokrat mengajukan Ketua Umum mereka Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal cawapres Anies.

Selain kedua nama itu, sempat pula muncul beberapa nama lain yang digadang-gadang sebagai bakal cawapres Anies. Sebut saja misalnya nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, putri mantan Presiden RI ke-4 Abdurahman Wahid, yakni Yenni Wahid, dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Namun di antara nama-nama bakal cawapres Anies tersebut, AHY adalah nama yang paling kuat dan harus sangat dipertimbangkan. Sebab AHY akan jadi penentu jadi atau tidaknya Anies sebagai bakal capres di Pilpres 2024.

AHY memiliki posisi yang sangat kuat. Sebab jika AHY tidak dijadikan cawapres Anies dan  kemudian ia kecewa misalnya, sehingga Partai Demokrat menarik diri dari koalisi, maka bisa dipastikan pencapresan Anies Baswedan akan gagal.

Hal itu dikarenakan suara yang dimiliki Partai Nasdem dan PKS tidak akan memenuhi ambang batas minimal pencalonan presiden (presidential threshold) sebesar 20 persen tanpa Partai Demokrat. Suara Partai Nasdem ditambah PKS hanya sebesar 17,26 persen (Partai Nasdem 9,05 persen dan PKS 8,21 persen).

Kecuali jika AHY dan Partai Demokrat legowo menerima kalau pun Anies tidak mengambil AHY sebagai bakal cawapresnya. Artinya kendati Anies mengambil nama lain selain AHY sebagai pendampingnya, Partai Demokrat tidak lari dari koalisi, tapi tetap berada di dalam koalisi.

Jadi faktor AHY dengan Partai Demokratnya pasti sudah dihitung dengan baik dan cermat oleh Anies Baswedan. Sebab kalau tidak, maka akan sangat riskan untuk pencapresan dirinya.

AHY dan Partai Demokratnya dengan demikian benar-benar jadi penentu pencapresan Anies Baswedan. Sebab tanpa Partai Demokrat, walau bagaimana pun Anies tak akan bisa maju di Pilpres 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun