Hari Arafah adalah hari ketika para jemaah haji dari seluruh penjuru dunia melakukan wukuf di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah. Wukuf dilakukan setelah matahari tergelincir ke arah barat atau setelah memasuki waktu dhuhur.
Wukuf adalah salah satu rukun haji. Bahkan wukuf disebut sebagai inti dari pelaksanaan ibadah haji. Sebab sebagaimana hadits Nabi SAW bahwa "haji itu adalah Arafah". Jemaah haji yang tidak melaksanakan wukuf di Padang Arafah, maka hajinya batal alias tidak sah.
Hari Arafah adalah hari yang sangat luar biasa. Sebab hari Arafah memiliki beberapa keistimewaan.
Keistimewaan hari Arafah berdasarkan beberapa hadits Nabi SAW antara lain karena di hari itu Allah SWT membebaskan banyak hambanya dari api neraka. Selain itu sebaik-baik do'a yang dipanjatkan adalah di hari Arafah. Â
Ketika jutaan umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah haji melakukan wukuf di Arafah, maka umat Islam lain yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji dianjurkan melakukan ibadah puasa sunat. Ibadah puasa sunat yang dimaksud adalah puasa Arafah.
Puasa Arafah merupakan ibadah puasa sunat yang istimewa. Sebab puasa Arafah pahalanya luar biasa.
Dalam salah satu hadits Nabi SAW mengatakan bahwa puasa di hari Arafah (pahalanya) menghapuskan dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.
Akan tetapi puasa Arafah hanya disunatkan kepada umat Islam yang tidak sedang melaksanakan wukuf di Padang Arafah. Bagi mereka yang sedang melaksanakan wukuf di Padang Arafah tidaklah disunatkan.
Hal itu bisa dipahami. Sebab jika mereka yang sedang melakukan wukuf di Padang Arafah berpuasa, maka dikhawatirkan tidak kuat karena lemas dan kehausan sehingga ibadah hajinya "terganggu".
Puasa Arafah disunatkan kepada umat Islam lain yang tidak sedang melakukan wukuf di Padang Arafah bisa dimaknai sebagai bentuk solidaritas dan empati kepada umat Islam yang sedang melakukan wukuf di Padang Arafah.