Semi final leg pertama Liga Eropa UEFA 2022-2023 telah dilangsungkan jum'at dini hari WIB (12/03). Wakil Italia AS Roma berhadapan dengan wakil Jerman Bayern Leverkusen dan wakil Italia lainnya Juventus melawan wakil Spanyol, Sevilla.
Hasil semi final leg pertama Liga Eropa, tuan rumah AS Roma berhasil mengalahkan Bayern Leverkusen dengan skor tipis 1-0. Satu-satunya gol AS Roma dicetak oleh Edoardo Bove di menit ke-63.
Sementara itu Juventus hanya bermain imbang 1-1 dengan tamunya Sevilla. Dalam laga itu Sevilla unggul lebih dulu melalui pemain berpaspor Maroko, Youssef En-Nesyri di menit ke-26. Juventus baru bisa menyamakan kedudukan di menit ke-90+7 melalui Federico Gatti.
Hasil semi final leg pertama Liga Eropa memang belum menggambarkan secara nyata siapa yang akan melaju ke partai puncak alias partai final. Di partai final bisa saja AS Roma versus Sevilla. Mungkin juga Bayern Leverkusen kontra Juventus atau Sevilla. Tapi bisa juga terjadi "all Italian final", yakni antara AS Roma versus Juventus.
All Italian final bisa terjadi apalagi AS Roma sudah punya modal kemenangan 1-0. AS Roma cukup menahan imbang Bayern Leverkusen di semi final leg kedua.
Sedangkan bagi Juventus, untuk bisa melaju ke partai final untuk menciptakan all Italian final, cukup menang 1-0 atas Sevilla. Namun hal itu tentu bukanlah hal yang mudah, mengingat Sevilla merupakan salah satu tim paling mapan dan sukses di Liga Eropa.
Sejauh ini Sevilla merupakan tim Eropa yang menjadi peraih trofi Liga Eropa terbanyak. Sevilla tercatat sudah meraih trofi Liga Eropa sebanyak 6 kali. Sevilla meraih trofi Liga Eropa di tahun 2006, 2007, 2014, 2015, 2016, dan 2020.
Juventus sendiri merupakan tim Eropa kedua yang mampu meraih trofi Liga Eropa terbanyak setelah Sevilla. Juventus meraih trofi Liga Eropa di tahun 1977, 1990, dan 1993.
Di Liga Eropa, final antar dua tim yang berasal dari satu negara adalah hal yang sangat mungkin terjadi dan sudah biasa. Hal itu dikarenakan tim peserta di Liga Eropa, sejak awal sudah melibatkan lebih dari satu tim dari satu negara.
Hal itu beda dengan Piala Champions (sebelum berganti menjadi Liga Champions) misalnya. Peserta Piala Champions hanya diikuti oleh satu tim dari satu negara. Dengan begitu tidak mungkin terjadi final dengan sesama tim dari satu negara.