Kendati dalam keterbatasan pemain, saat itu Lampard mampu membawa Chelsea finish di posisi ke-4 Premier League. Sedangkan posisi pertama, kedua, dan ketiga masing-masing Liverpool, Manchester City, dan Manchester United.
Di musim depannya, Chelsea pun berhak ikut Liga Champions. Saat itu Lampard mampu membawa Chelsea lolos ke babak 16 besar Liga Champions sebagai juara di fase grup dan dengan status tak pernah kalah.
Ternyata Lampard pernah "sukses" melatih Chelsea di periode pertama dengan membawa tim London Biru itu finish di urutan ke-4 Premier League dan lolos ke fase knockout Liga Champions UEFA. Padahal saat itu Chelsea sedang krisis pemain.
Dengan demikian jika dikatakan bahwa Lampard belum layak melatih tim Premier League tidak sepenuhnya benar. Sebab Lampard pernah "sukses" melatih Chelsea di periode pertama.
Hal itu jika dikaitkan dengan kondisi Chelsea saat ini yang sedang terpuruk, berarti bukan semata-mata karena masalah kemampuan Lampard sebagai pelatih. Bisa jadi ada faktor lain di tubuh Chelsea. Faktanya waktu menangani Chelsea di periode pertama, Lampard "baik-baik" saja.
Faktor lain di luar Lampard yang sedang dihadapi Chelsea saat ini adalah faktor tumpulnya penyerang Chelsea. Saat ini Chelsea seolah-olah tidak memiliki pemain depan. Raheem Sterling, Pierre Emerick-Aubameyang, Joao Felix, Mykhailo Mudryk, atau Armando Broja semuanya tumpul.
Bayangkan dalam 8 pertandingan terakhir Chelsea di semua ajang, pemain Chelsea hanya mampu mencetak dua gol saja. Benar-benar ironis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H