Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil akhirnya resmi masuk partai politik. Partai politik yang dipilih pria yang biasa akrab disapa Kang Emil itu tiada lain Partai berlambang pohon beringin, yakni Partai Golkar.
Masuknya Kang Emil ke Partai Golkar secara resmi diumumkan langsung di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu sore WIB (18/01). Dalam kesempatan itu Ridwan Kamil menerima langsung KTA (Kartu Tanda Anggota) Partai Golkar dari ketua umum Partai Golkar sendiri, Airlangga Hartarto.
Selain itu dalam kesempatan tersebut Kang Emil juga dipakaikan langsung jaket kebesaran Partai Golkar berwarna kuning oleh Airlangga Hartarto.
Sebelum resmi masuk Partai Golkar, Kang Emil sempat diisukan akan bergabung dengan PAN (Partai Amanat Nasional). Isu ini terdengar cukup santer sampai bulan Desember 2022 lalu. Menurut rumor, Kang Emil dirayu masuk PAN dengan iming-iming tiket cawapres.
Namun ternyata Kang Emil lebih memilih bergabung dengan Partai Golkar dibanding dengan PAN. Padahal di Pilgub (Pemilihan Umum Gubernur) Jawa Barat 2018 lalu Kang Emil tidak diusung dan didukung oleh Partai Golkar.
Saat Pilgub Jabar 2018 Kang Emil diusung oleh PPP, PKB, Partai Nasdem, dan Partai Hanura. Padahal jika melihat hal itu, "pantas'nya Kang Emil lebih masuk akal masuk Partai Nasdem misalnya. Sebab diakui atau tidak, Kang Emil jadi Gubernur Jawa Barat karena ada kontribusi Partai Nasdem juga.
Akan tetapi Kang Emil tentu sudah memiliki pertimbangan dan kalkulasi tersendiri, mengapa dirinya masuk Partai Golkar, tidak masuk partai politik lain seperti PAN atau Partai Nasdem.
Menurut Kang Emil ada empat alasan mengapa dirinya masuk Partai Golkar. Pertama, karena Partai Golkar sangat kuat sebagai simbol partai tengah, partai pancasilais, dan partai yang terbuka.
Kedua, karena Partai Golkar memiliki sejarah yang panjang. Dalam bahasa lain Partai Golkar adalah partai politik yang mapan, bukan partai politik dadakan.