Mendapat umpan bola dari Vinicius Junior di area kotak penalti, Richarlison kemudian melakukan kontrol kecil. Dengan membelakangi gawang Serbia, Richarlison menghujamkan bola dengan keras, dengan tendangan saltonya.
Bola tendangan salto Richarlison mengarah kencang ke sisi kanan gawang Serbia yang dijaga oleh Sergej Milinkovic Savic. Savic berupaya menjangkau bola tapi sia-sia. Bola meluncur masuk ke gawangnya.
Berkat dua gol Richarlison, Brasil meraih tiga poin perdana dan memuncaki klasemen sementara Grup G. Brasil mengungguli Swiss yang berada di posisi kedua, yang juga sama meraih tiga poin. Brasil unggul atas Swiss karena memiliki selisih gol yang lebih baik.
Richarlison telah membalas kepercayaan Tite. Richarlison membalasnya dengan dua buah gol ke gawang Serbia.
Richarlison menjadi solusi bagi Tim Samba Brasil ketika para penyerang Brasil lain tak mampu menjebol gawang Serbia. Baik Neymar, Vinicius Junior, Raphael, Antony, Gabriel Jesus, atau pun Gabriel Martinelli.
Mungkin itulah "intuisi" seorang Tite. Sang pelatih memiliki alasan yang "tak rasional" ketika memilih Richarlison. Akan tetapi justru Richarlison lah yang kemudian memberikan jawaban atas keraguan dan kritik fans atau publik sepak bola.
Selamat untuk Tim Samba Brasil. Selamat untuk Richarlison. Selamat pula untuk para fans Tim Samba dan Richarlison.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H