Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY digadang-gadang sebagian kalangan akan berpasangan sebagai calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) di Pilpres (Pemilihan Umum Presiden) 2024 nanti.
Pasangan Anies-AHY diprediksi akan diusung oleh paling tidak tiga partai politik. Ketiga partai politik yang dimaksud adalah Partai Nasdem (Partai Nasional Demokrat), PKS (Partai Keadilan Sejahtera), dan Partai Demokrat.
Itu baru sebatas wacana dan prediksi. Kenyataannya nanti mungkin benar mungkin juga tidak. Sebab politik itu sangat dinamis. Apa yang dibicarakan hari ini dan sepertinya hampir pasti terwujud, bisa berubah pada waktunya nanti.
Bahkan saking dinamisnya, perubahan dalam politik itu bukan lagi bicara tahun, bulan, minggu, atau hari. Perubahan dalam politik bisa menit per menit.
Kita asumsikan saja bahwa pasangan Anies-AHY akan terwujud di Pilpres 2024 nanti. Begitu pula partai politik pengusung pasangan itu benar tiga partai politik, yakni Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat.
Pertanyaannya, seberapa kuat pasangan Anies-AHY dibandingkan dengan pasangan capres-cawapres lainnya? Pasangan capres-cawapres lain yang mungkin akan maju di Pilpres 2024, berdasarkan pembicaraan banyak kalangan saat ini adalah pasangan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar.
Kemudian ada pasangan Ganjar Pranowo-Puan Maharani atau Puan Maharani-Ganjar Pranowo. Selain itu bisa jadi ada satu pasang capres-cawapres lainnya. Mungkin pasangan itu adalah Airlangga Hartarto-Erick Tohir.
Partai politik pengusung Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar adalah Partai Gerindra (Partai Gerakan Indonesia Raya) dan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa). Partai politik pengusung Ganjar Pranowo-Puan Maharani atau Puan Maharani-Ganjar Pranowo adalah PDI Perjuangan.
Sementara itu partai politik pengusung Airlangga Hartarto-Erick Tohir ada tiga. Yaitu Partai Golkar (Golongan Karya), PAN (Partai Amanat Nasional), dan PPP (Partai Persatuan Pembangunan).
Kalau benar komposisi pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024 seperti itu, berarti modal suara yang dimiliki partai politik pengusung relatif berimbang. Partai politik pengusung Anies-AHY, yakni Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat memiliki modal suara 25,03% dan 163 kursi.